Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru, Kemendikbud Gelar Webinar Asesmen dan Pembelajaran Literasi-Numerasi

Kompas.com - 15/07/2020, 14:58 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Asesmen menjadi salah satu bagian penting dari proses belajar. Guru dinilai perlu melakukan asesmen guna mengetahui tingkat pencapaian siswa, terlebih selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Hal tersebut diungkap dalam Webinar Asesmen dan Pembelajaran Literasi dan Numerasi di Masa Pandemi yang diselenggarakan oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Pasalnya, hasil studi Pusat Penelitian Kebijakan Kemendikbud mendapati, jumlah siswa yang setiap hari belajar dalam seminggu tidak sampai 50 persen. Sementara waktu belajar pun kurang dari tiga jam dalam sehari.

Baca juga: FSGI: Sejumlah Daerah Langgar Aturan Tatap Muka Tahun Ajaran Baru

"Bila kejadian ini terus berlanjut, maka akan menyebabkan kerugian dan berpengaruh pada masa depan mereka. Oleh karena itu, asesmen oleh guru untuk mengetahui capaian siswa perlu dilakukan," ujar Kepala Pusat Asesmen dan Pembelajaran Asrijanty, seperti dilansir dari laman Kemendikbud, Rabu (15/7/2020).

Asrijanty menyadari adanya penurunan kompetensi pada sistem pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Menurutnya, sebagian anak mungkin belajar, namun tidak optimal. Sementara sebagian bahkan mungkin tidak berkesempatan belajar sama sekali.

Sehingga melalui webinar tersebut, Kemendikbud mengajak guru maupun orang tua untuk berperan aktif dalam mendampingi anak menjalankan PJJ agar proses belajar menjadi efektif.

Baca juga: Seperti Ini Simulasi Belajar Tatap Muka di Sekolah untuk Zona Hijau

Ragam asesmen oleh guru selama pandemi

Pada sesi pertama webinar, Guru Besar Bidang Ilmu Pengembangan Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia Dinn Wahyudin berbagi mengenai cara tepat untuk mendiagnosis kondisi siswa dalam aspek kognitif maupun nonkognitif di masa pandemi Covid-19.

Ia meyakinkan tenaga pendidik untuk benar-benar melakukan remedial teaching, yaitu peninjauan kemampuan serta kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran.

Termasuk melakukan diagnostic treatment, yaitu mengidentifikasi dan merancang perlakuan yang perlu diberikan untuk menindaklanjuti proses pembelajaran berikutnya.

Baca juga: Lowongan Program Karier BCA, Dapat Uang Saku dan Jadi Pegawai Tetap

Koordinator Analisis dan Penelitian Pusat Asesmen dan Pembelajaran Rahmawaty juga menjabarkan kelima prinsip yang harus ada pada proses asesmen, yaitu valid, reliabel atau konsisten, adil, fleksibel, dan memberikan umpan balik untuk pembelajaran.

“Yang paling esensial dari asesmen adalah kita punya informasi, kita tahu siswa bisanya apa, tidak bisanya apa. Dan itulah yang akan kita refleksikan kepada pembelajaran ke depannya,” ungkapnya.

Rahmawati juga memaparkan materi yang dilengkapi dengan contoh dan produk yang lebih signifikan, salah satunya ialah cuplikan video dari aplikasi permainan yang dapat digunakan oleh tenaga pendidik, yaitu Desatika.

Permainan Desatika yang seolah mengajak siswa untuk membangun desa selagi mengerjakan soal matematika, dianggap telah teruji.

Baca juga: Kisah Teladan Guru Nyoman Sukseskan Siswa di Tengah Keterbatasan

“Program ini sudah diujicobakan di lebih dari 400 SD di daerah tertinggal. Jadi kalau daerah tertinggal berhasil menggunakan ini, kami yakin Bapak Ibu sekalian yang ada di Nusantara juga dapat memanfaatkan aplikasi ini,” ujar dia.

Selain itu, Balitbang Kemendikbud juga sudah menyediakan konten video berjudul ‘Asesmen Diagnosis Berkala’ sebagai panduan yang dapat menjelaskan proses asesmen secara rinci bagi tenaga pendidik.

Video tersebut dapat diakses di kanal Youtube Balitbang atau melalui tautan berikut: https://youtu.be/AzzTT-wcKHU 

Webinar Asesmen dan Pembelajaran Literasi Numerasi di Masa Pandemi disiarkan langsung melalui aplikasi konferensi video yang dapat diakses oleh peserta yang sudah mendaftarkan diri melalui tautan http://ringkas.kemdikbud.go.id/SeminarDaringLitbang.

Selain itu, webinar juga dapat disaksikan melalui kanal Youtube Balitbang Kemendikbud di https://www.youtube.com/channel/UCb-IfEZaAXlAYFqUQAhHI8Q 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau