Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi IPB Riset Batang Nyirih Untuk Kecantikan dan Awet Muda

Kompas.com - 28/09/2020, 16:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Sejak zaman dulu, masyarakat telah memanfaatkan tanaman tradisional untuk pengobatan. Bahkan dari tanaman itu juga bisa dijadikan sebagai perawatan kulit.

Untuk itulah Peneliti IPB University dari Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Prof. Dr. Irmanida Batubara berhasil membuat formula anti jerawat dan anti penuaan dini dari tanaman alami.

Bahannya ialah dari batang ranting nyirih. Adapun riset hasil kerjasama dengan PT Martina Berto Tbk ini mencari potensi bahan aktif dari batang ranting nyirih untuk kecantikan.

Baca juga: Akademisi Unair: Ini Dampak Stunting bagi Perkembangan Anak

Telah digunakan masyarakat Sulawesi

Dikatakan, ide awal riset ini adanya penggunaan kulit buah nyirih secara tradisional oleh masyarakat di Sulawesi.

Masyarakat di Sulawesi Tengah (Desa Ampana, Kepulauan Togean, Tojo Una-Una) telah menggunakan kulit buah nyirih untuk perawatan kulit sehari-hari atau persiapan calon pengantin wanita.

Selain itu, masyarakat di daerah Sulawesi Selatan (Luwu) juga memanfaatkan bijinya untuk dimanfaatkan sebagai anti jerawat.

Ternyata, penelitian awal terhadap tanaman nyirih dilakukan pada 2009. Data hasil skrining pada 2009 itu menyatakan bahwa batang ranting nyirih merupakan sumber antioksidan yang baik.

Dari hasil tersebut, penelitian terhadap ranting nyirih dilanjutkan untuk mengetahui manfaatnya lebih dalam sebagai bahan baku untuk produk kosmetik.

Untuk kandungan dari batang ranting nyirih, Prof Irma baru mendapatkan informasi adanya kandungan xylocenssin K yang memiliki aktivitas antioksidan dan antiaging melalui mekanisme H2O2 scavenger pada sel khamir.

"Hasil uji penelitian secara in vivo terhadap 30 responden menunjukkan adanya peningkatan kelembaban kulit sebesar 30 persen," ujarnya seperti dikutip dari laman IPB University, Selasa (22/9/2020).

Tak hanya itu saja, dari hasil uji itu juga menunjukkan berkurangnya kerutan pada kulit sebesar 17 persen. Hasil ini diperoleh setelah empat minggu pemakaian produk kosmetik yang mengandung batang ranting nyirih.

Perlu dikomersialisasikan

Hanya saja, untuk saat ini produk kosmetik hasil inovasi ini belum dikomersialkan di pasar. Namun dia menyatakan pentingnya studi lebih lanjut terkait inovasi ini.

Studi yang harus dilakukan adalah terkait studi pasar dan keinginan. Selain itu, ketersediaan dan standardisasi bahan baku juga perlu disiapkan sebelum komersialisasi.

"Saya berharap riset ini dapat dilanjutkan sampai komersialisasi," kata Prof Irmanida yang juga Kepala Pusat Studi Biofarmaka Tropika (TropBRC) IPB University.

Baca juga: Tes Usap Kedua Negatif Covid-19, Rektor IPB Boleh Pulang

Ssehingga dapat memperkaya pasar produk kosmetik dengan bahan baku lokal serta mengangkat budaya Indonesia untuk lebih dikenal baik secara nasional maupun internasional," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau