KOMPAS.com - Tanoto Foundation bekerja sama dengan pendiri Taman Bacaan Pelangi yang aktif memperkenalkan budaya baca hingga wilayah Timur Indonesia, Nila Tanzil mengajak orangtua meningkatkan minat baca anak.
Ajakan itu disampaikan karena saat ini banyak orangtua yang belum memahami perannya dalam meningkatkan minat baca anak. Kebiasaan membaca bersama anak pun sering kali terlewat seiring beban kesibukan.
Padahal, memperkenalkan minat baca sejak dini dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan komunikasi, serta keaktifan kinerja otak anak. Mengenalkan membaca sejak dini bisa dimulai salah satunya dengan bercerita.
Sebagai informasi, bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan, tapi juga penting sebagai stimulasi perkembangan anak usia dini.
Pada usia 0-6 tahun misalnya, anak-anak berada pada masa golden age sehingga lebih mudah dan cepat menerima stimulus.
Baca juga: Resmi Buka Program Teladan, Tanoto Foundation Cari Pemimpin Masa Depan
Sayangnya keterbatasan akses menjadi salah satu penyebab membaca belum menjadi hobi kebanyakan masyarakat Indonesia.
Untuk itu, Tanoto Foundation dan Nila melakukan kampanye #IndonesiaCintaMembaca, yang pertama kali diperkenalkan pada Hari Literasi Internasional, Selasa (8/9/2020).
Salah satu kegiatan dari kampanye tersebut adalah Storytelling Webinar bersama Rumah Dongeng Mentari dan Early Childhood Care and Development Resource Center (ECCD RC) Yogyakarta, Kamis (24/9/2020).
Kegiatan tersebut diadakan untuk mengajak para orangtua memulai kebiasaan bercerita di rumah, serta mengedukasi guru dan orangtua mengenai teknik mendongeng yang mudah.
Baca juga: Kemensos Gandeng Tanoto Foundation untuk Tingkatkan Potensi SDM Penyelenggara Kesos
Hal tersebut penting disampaikan karena mendongeng adalah salah satu teknik bercerita yang menyenangkan bagi anak. Dengan begitu, orangtua dapat menanamkan pesan moral sehingga anak dapat belajar tanpa perlu merasa digurui.
Pada kegiatan tersebut, Tanoto Foundation menampilkan para pendongeng, yaitu Founder Rumah Dongeng Mentari Rona Mentari dan Direktur ECCD RC Nindiah Rengganis.
Di acara itu, ia pun memberi contoh bahwa mendongeng bukanlah hal sulit.
Rona juga memberi materi mengenai pentingnya mendongeng dan contoh teknik mendongeng yang mudah diaplikasikan di rumah.
Senada dengan Rona, Nindiah menjelaskan pula cara mendongeng kepada anak, serta hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain artikulasi, intonasi, ekspresi, dramatisasi, dan interaksi.
Baca juga: Mahasiswa Baru, Beasiswa Penuh S1 Tanoto Foundation Masih Dibuka
Baik Rona dan Nindiah menyatakan bahwa mendongeng dapat dilakukan dengan cara bercerita langsung, atau dengan bantuan media yang mudah ditemui, seperti buku, boneka, jari tangan, games, alat musik, atau wayang-wayangan dari barang bekas.
Cara penyampaian yang menarik juga dapat merangsang imajinasi dan membuat anak lebih mudah mengerti.
Pada kesempatan tersebut, peserta webinar pun menyaksikan penampilan Rona yang mendongeng dengan gitar dan jari tangan, serta Kanca Ruci yang mendongeng dengan wayang dari barang bekas.
Tak hanya meningkatkan minat baca anak, Tanoto Foundation melalui program Early Childhood Education and Development atau Pendidikan Anak Usia Dini juga fokus pada program pengurangan angka stunting, serta peningkatan kualitas pengasuhan dan akses pendidikan anak usia dini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.