Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua, Kenali 4 Dampak Negatif bila Anak Kurang Bermain

Kompas.com - 24/12/2020, 11:25 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Bermain menjadi kegiatan penting bagi anak-anak, terlebih anak usia dini dan sekolah dasar. Sebab melalui bermain, nyatanya anak belajar banyak hal.

Merangkum platform edukasi Sekolah.mu, bermain tak hanya menyenangkan bagi anak, namun juga memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak dan berperan penting dalam perkembangan kognitif, fisik, sosial dan emosional. 

Menurut Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ada sejumlah manfaat mengajak anak bermain, antara lain:

Baca juga: Cerita Mendikbud Nadiem Pernah Jadi Korban Bullying di Sekolah

  • Mengembangkan kemampuan moral agama.
  • Mengembangkan kemampuan motorik/gerak.
  • Mengembangkan kemampuan kognitif/daya pikir.
  • Mengembangkan kemampuan seni.
  • Mengembangkan kemampuan bahasa.
  • Mengembangkan kemampuan sosial emosional.

Sebaliknya, bila anak tak diberi ruang cukup untuk bermain, maka sejumlah dampak negatif ini bisa dialami anak, melansir Sekolah.mu:

1. Melambatnya perkembangan anak

Hal ini disebabkan karena anak tidak diberi kesempatan untuk belajar dan bereksplorasi dengan kepribadian dan kompetensi dasarnya.

Baca juga: Mendikbud Nadiem: Ada 3 Dosa di Sekolah yang Tidak Boleh Ditoleransi

2. Anak kurang pandai membuat keputusan

Aktivitas bermain membantu anak belajar membuat permainan, aturan dan kesepakatan. Dengan begitu, anak memiliki kesempatan untuk belajar hingga mampu membuat keputusan.

3. Anak cenderung kurang mengontrol emosi

Bermain juga menjadi sarana anak belajar mengenal emosi, cara mengekspresikan dengan benar dan belajar bagaimana cara mengendalikannya.

4. Anak mudah dipengaruhi orang lain

Saat anak kurang bermain dan berisiko jarang mengambil keputusan sendiri, anak berpotensi tumbuh menjadi sosok yang lebih mudah dipengaruhi oleh orang lain.

Untuk itu, orangtua perlu lebih banyak memberi ruang bagi anak untuk belajar mengambil keputusan sendiri, seperti permainan yang ingin dimainkan, makanan yang akan dimakan, atau menentukan kegiatan apa yang disukainya.

Baca juga: Seperti Ini Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Indonesia Pintar

Peran orangtua mengajak anak bermain

Ilustrasi ruangan bermain anak di rumah, anak bermain di rumah. PEXELS/COTTONBRO Ilustrasi ruangan bermain anak di rumah, anak bermain di rumah.

Sejumlah cara dapat dilakukan orangtua untuk mengajak anak bermain. Bila tak memungkinkan keluar rumah, berikut sejumlah kegiatan bermain bersama anak di dalam rumah:

1. Menyediakan alat dan bahan dengan beragam warna, bentuk, ukuran dan tekstur halus/kasar.

2. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain dengan berbagai benda yang ada di lingkungan sekitar.

3. Menata alat main agar anak mudah dalam mengambil dan mengembalikannya.

Baca juga: Berapa Usia Ideal Anak Belajar Bahasa Inggris?

4. Mengajak anak berkomunikasi aktif.

5. Menggunakan pertanyaan terbuka untuk merangsang kemampuan bahasa dan berpikir anak yaitu pertanyaan yang memiliki banyak. Pilihan jawaban, bukan yang dijawab "Ya" atau "Tidak".

6. Mengamati apa yang dilakukan dan diucapkan anak, kemudian mendokumentasikan baik berupa foto/video/catatan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Edu
Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Edu
Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Edu
Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Edu
Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Edu
Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Edu
Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Edu
Beasiswa 'Fully Funded' LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Beasiswa "Fully Funded" LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Edu
Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Edu
Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Edu
Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

Edu
SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

Edu
Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau