KOMPAS.com - Bermain menjadi kegiatan penting bagi anak-anak, terlebih anak usia dini dan sekolah dasar. Sebab melalui bermain, nyatanya anak belajar banyak hal.
Merangkum platform edukasi Sekolah.mu, bermain tak hanya menyenangkan bagi anak, namun juga memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak dan berperan penting dalam perkembangan kognitif, fisik, sosial dan emosional.
Menurut Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ada sejumlah manfaat mengajak anak bermain, antara lain:
Baca juga: Cerita Mendikbud Nadiem Pernah Jadi Korban Bullying di Sekolah
Sebaliknya, bila anak tak diberi ruang cukup untuk bermain, maka sejumlah dampak negatif ini bisa dialami anak, melansir Sekolah.mu:
Hal ini disebabkan karena anak tidak diberi kesempatan untuk belajar dan bereksplorasi dengan kepribadian dan kompetensi dasarnya.
Baca juga: Mendikbud Nadiem: Ada 3 Dosa di Sekolah yang Tidak Boleh Ditoleransi
Aktivitas bermain membantu anak belajar membuat permainan, aturan dan kesepakatan. Dengan begitu, anak memiliki kesempatan untuk belajar hingga mampu membuat keputusan.
Bermain juga menjadi sarana anak belajar mengenal emosi, cara mengekspresikan dengan benar dan belajar bagaimana cara mengendalikannya.
Saat anak kurang bermain dan berisiko jarang mengambil keputusan sendiri, anak berpotensi tumbuh menjadi sosok yang lebih mudah dipengaruhi oleh orang lain.
Untuk itu, orangtua perlu lebih banyak memberi ruang bagi anak untuk belajar mengambil keputusan sendiri, seperti permainan yang ingin dimainkan, makanan yang akan dimakan, atau menentukan kegiatan apa yang disukainya.
Baca juga: Seperti Ini Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Indonesia Pintar
Sejumlah cara dapat dilakukan orangtua untuk mengajak anak bermain. Bila tak memungkinkan keluar rumah, berikut sejumlah kegiatan bermain bersama anak di dalam rumah:
1. Menyediakan alat dan bahan dengan beragam warna, bentuk, ukuran dan tekstur halus/kasar.
2. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain dengan berbagai benda yang ada di lingkungan sekitar.
3. Menata alat main agar anak mudah dalam mengambil dan mengembalikannya.
Baca juga: Berapa Usia Ideal Anak Belajar Bahasa Inggris?
4. Mengajak anak berkomunikasi aktif.
5. Menggunakan pertanyaan terbuka untuk merangsang kemampuan bahasa dan berpikir anak yaitu pertanyaan yang memiliki banyak. Pilihan jawaban, bukan yang dijawab "Ya" atau "Tidak".
6. Mengamati apa yang dilakukan dan diucapkan anak, kemudian mendokumentasikan baik berupa foto/video/catatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.