Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar IPB Inovasi Kayu Putih Jadi Permen Pelega Tenggorokan

Kompas.com - 09/01/2021, 08:19 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Saat kayu putih lebih banyak dijadikan sebagai bahan utama minyak oles, di tangan inovator IPB University Prof Hanny Wijaya dari Fakultas Teknologi Pertanian, kayu putih mampu dijadikan bahan permen pelega tenggorokan.

Minyak kayu putih hasil penyulingan daun dan ranting tanaman kayu putih, jelas Prof Henny, dipercaya sebagai obat tradisional turun temurun.

Permen pelega tenggorokan bernama "Cajuputs Candy" ini mampu menekan viabilitas streptococcus mutan penyebab karies gigi, candida albicans penyebab infeksi di rongga mulut (sariawan), juga porphyromonas gingivalis penyebab bau mulut (halitosis).

Baca juga: Guru Besar IPB Temukan Formula Minuman Penurun Gula Darah

Permen yang telah mendapatkan nomor paten tersebut dibuat dari campuran minyak atsiri kayu putih yang dipasok dari Pulau Buru, peppermint, air, sirup glukosa dan sukrosa.

Penelitian untuk menghasilkan permen kaya manfaat ini telah dilakukan oleh Prof Hanny dan rekan-rekan mulai tahun 2016 hingga 2020.

Berikut sejumlah khasiat dan kelebihan permen kayu putih inovasi IPB:

  • Pelega tenggorokan, penyegar mulut dan perawatan mulut.
  • Teknik pembuatan dari inovasi ini mudah dan murah.
  • Pangan fungsional yang memiliki potensi sebagai oral health care.
  • Produk berbentuk sucrose candy (regular candy) dan non sucrose candy (sugar free candy) sehingga berdaya jual luas, termasuk penderita diabetes.
  • Belum ada kompetitor produk sejenis dalam bentuk hard candy dengan dengan pemanfaatan aktivitas fisiologis dari minyak kayu putih dan peppermint dengan efikasi bioaktif dan citra rasa yang dapat disukai banyak kalangan.

Baca juga: Peneliti IPB Temukan Obat Herbal Penurun Asam Urat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com