Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/03/2021, 12:49 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Masa pendemi mendorong penggunaan teknologi semakin meningkat. Sejalan itu, keamanan siber menjadi isu penting seiring dengan meningkatnya interaksi dengan dunia digital.

Data asosiasi perdagangan untuk keamanan siber profesional pada November 2020 mencatat seluruh dunia saat ini membutuhkan 3,1 juta pekerja yang ahli di bidang keamanan siber.

International Information System Security Certification Consortium (ISC2) juga mencatat pekerja bidang siber di seluruh dunia harus tumbuh 89 persen untuk memenuhi kebutuhan pekerja keamanan siber.

Sayangnya, peluang ini masih belum terpenuhi mengingat masih terbatasnya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi khusus di bidang ini.

Menjawab kebutuhan SDM berkualitas dengan kompetensi yang mumpuni bidang keamanan siber, Kalbis Institute menggandeng salah satu mitra strategis dalam menjalan perkuliahan berbasis kebutuhan industri, khusus terkait isu keamanan siber.

Kalbis Institute bekerjasama dengan EC-Council, di mana Kalbis akan bertindak sebagai academic partner.

EC-Council sendiri adalah lembaga sertifikasi international berpusat di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat. EC-Council sudah terakreditasi American Standard Institute (ANSI).

Selain itu, EC-Council juga telah mendapatkan pengakuan dari lembaga resmi seperti USA Department of Defense, dan Network Security Agency USA sebagai Lembaga yang berkopenten dalam memberikan ilmu dibidang siber sekuriti secara komprehensif.

Baca juga: Tren WFH Selama Pandemi Bikin Ancaman Keamanan Siber Meningkat

 

Kerja sama ini akan mengintergrasikan pembelajaran program studi Informatics in Cyber Security yang sebelumnya sudah ada di Kalbis Institute.

“Penggunaan teknologi yang meningkat karena pandemi dan perkembangannya diprediksi akan terus meningkat bahkan menjadi bagian dari kehidupan normal baru," ujar Yulius Denny, Ketua Program Studi Informatika Kalbis Institute melalui rilis resmi (16/3/2021).

Yulius menambahkan, "Konsekuensinya pengamanan data-data menjadi hal yang semakin dibutuhkan."

Ia berharap, melalui program sertifikasi EC-Council ini, Program Studi Informatika Kalbis Institute akan dapat meningkatkan daya saing mahasiswa dalam menyiapkan diri menghadapi tantangan di masa yang akan datang.

Yulius juga menyampaikan, lulusan dari streaming program studi Informatics in Cyber Security ini nantinya dapat lulus tidak hanya dengan gelar akademik, namun memiliki sertifikasi profesi yang diakui secara international.

Selain kerja sama dalam sertifikasi kompetensi, para mahasiswa juga akan dibantu dalam menjalankan internship program atau magang yang dimiliki Kalbis Institute sehingg akan mempermudah lulusanuntuk bisa direkrut perusahaan sebelum mereka lulus.

Dalam kesempatan sama, Tin Tin Hadijanto, Country Manager EC-Council Indonesia mengatakan, “siber sekuriti adalah tanggung jawab kita bersama. Security sama dengan pengetahuan dan Integritas."

"Melalui kerja sama dengan Kalbis Institute kita berharap bisa memberikan wadah yang tepat bagi generasi muda yang berkopeten dibidang siber security dan bisa diserap oleh dunia industri," tambahnya.

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com