KOMPAS.com - Program Studi (Prodi) Teknik Mekatronika merupakan jurusan yang memiliki potensi besar dan relevan di era revolusi 4.0.
Karena, ilmu mekatronika memiliki tujuan utama, yakni menghasilkan suatu produk otomasi yang cerdas dengan kinerja yang optimal dan efisien.
Baca juga: LPDP: Alumni UGM Harus Tingkatkan Kompetensi
Tak hanya itu, ternyata Prodi Teknik Mekatronika termasuk jurusan popular di luar negeri serta memiliki prospek kerja yang luas di Indonesia.
Melansir laman Ditjen Dikti, Selasa (25/5/2021) memberitahukan istilah Mektronika diperkenalkan seorang insinyur perusahaan Yaskawa Electric Cooperation pada tahun 1969.
Ilmu Teknik Mekatronika berawal dan berkembang dalam bidang precision engineering, yaitu cabang yang menguatamakan ketelitian, misalnya pada peralatan optik.
Nah, seiring berkembangnya zaman, ilmu ini kemudian terus berkembang dan merambah ke mesin-mesin yang lebih kompleks.
Ada beberapa pelajaran yang dipelajari Prodi Teknik Mekatronika, yakni:
1. Sistem kontrol (signal and system).
2. Sensor dan aktuator (sensor dan actuators).
Baca juga: Nadiem Makarim: Lulusan Vokasi Langsung Kerja dan Peroleh Upah Layak
3. Konsep mekanikal (physical system modeling).
4. Perangkat lunak dan akuisisi data (software and data acquisition).
5. Komputer dan sistem logika (computer and logic system).
Setelah lulus dari Prodi Teknik Mekatronika, ternyata banyak peluang kerja yang bisa digapai, yakni:
Selain bekerja di dunia industri, lulusan Prodi Teknik Mekatronika juga bisa bekerja di beberapa tempat, sebagai berikut:
Baca juga: Kemendikbud Ristek Anggarkan Rp 270 Miliar untuk Program Kampus Vokasi
Dari sekian banyak perguruan tinggi di Indonesia, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS), hanya ada enam perguruan tinggi yang menyediakan Prodi S1 Teknik Mekatronika, yakni: