Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Jadi Ahli Kelautan Global? IPB Ada Kelas Internasional ITK

Kompas.com - 01/06/2021, 09:31 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Bagi siswa lulusan SMA, harapannya bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Tetapi, apakah kamu sudah menentukan jurusan kuliah?

Jika belum, maka mulai dari sekarang harus segera memilih nanti akan mengambil jurusan kuliah apa yang sesuai dengan minat dan bakat.

Terlebih yang memiliki kemampuan lebih dan cenderung ingin mengambil kelas internasional, maka hal ini bisa menjadi nilai tambah.

Baca juga: Cerita Alumni Vokasi IPB Sukses Bangun Usaha Ternak

Seperti halnya di IPB University, salah satu PTN ini memiliki Program Studi (Prodi) Ilmu dan Teknologi Kelautan Kelas Internasional, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University.

Pada sosialisasi prodi tersebut secara daring, Minggu (30/5/2021), Dosen IPB University yang juga Koordinator Program Internasional Departemen ITK IPB University, Riza Aitiando Pasaribu memberikan penjelasan.

Pendaftaran dua gelombang

Menurutnya, Kelas Internasional untuk prodi ini telah dibuka sejak tahun lalu. Ada empat divisi di Departemen ini yaitu:

  • Divisi Oseanografi
  • Divisi Hidrobiologi
  • Divisi Akustik dan Instrumentasi Kelautan
  • Divisi Penginderaan Jauh dan SIG (Sistem Informasi Geografis) Kelautan

"Jalur masuk kelas reguler sama seperti umumnya, sedangkan jalur masuk kelas internasional terbagi menjadi dua gelombang," ujar Riza seperti dikutip dari laman IPB University.

Pendaftaran gelombang II melalui Ujian Tulis Mandiri Berbasis Komputer (UTM-BK) dimulai pada 20 Juni mendatang. Selengkapnya bisa dilihat di www.admisi.ipb.ac.id.

Calon mahasiswa nantinya melampirkan sertifikat Bahasa Inggris seperti TOEFL. "Sekarang, sudah ada mahasiswa yang diterima dari Jepang," imbuhnya.

Baca juga: Calon Mahasiswa, Yuk Intip Biaya Kuliah Kedokteran di UB dan UNS

Dijelaskan, Kelas Internasional Prodi ITK menggunakan kurikulum baru sesuai kebijakan Kampus Merdeka sehingga lebih fleksibel.

Mahasiswa pada tingkat pertama mengikuti Program Pendidikan Kompetensi Umum (PPKU). Mahasiswa kelas internasional mendapatkan fasilitas yang berbeda yaitu riset, fieldtrip, summer course dan winter course ke luar negeri.

Prodi ITK juga bermitra dengan berbagai universitas di luar negeri seperti University of Taiwan dan University Wellington di New Zealand.

Dalam waktu dekat Prodi ITK akan bekerja sama dengan berbagai universitas di Eropa. Mahasiswa dapat memilih universitas yang bermitra sesuai minatnya.

"Kondisi kelautan di luar negeri berbeda dengan parameter yang beda sehingga menambah wawasan baru," katanya. Prodi ITK sedang mempersiapkan sertifikat pendamping seperti sertifikat kompetensi bagi lulusan kelas internasional.

Lulusan bersaing di kancah global

Prodi ITK juga selalu membuat pembaharuan dan inovasi ke depannya agar lulusan bisa bersaing, terutama di bidang kelautan.

Kini prodi ITK telah memiliki studio untuk mendukung pembelajaran online dan pembuatan video belajar. Selain studi di luar negeri, Prodi ITK sedang mempersiapkan fasilitas student lounge sebagai tempat diskusi mahasiswa.

Selain bidang akademik, Himpunan Ilmu Teknologi dan Kelautan (Himiteka) bekerjasama dengan mahasiswa di universitas luar negeri dalam membuat acara bersama.

Baca juga: Dosen UII Berikan Tips Mata Tetap Sehat Saat Belajar Daring

"Himiteka juga telah membangun relasi internasional," tambah Reza.

"All ocean are better future. Laut adalah masa depan Indonesia untuk generasi mendatang. Lulusan kami diharapkan dapat memanfaatkan potensi laut secara maksimal," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com