Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Mahasiswa UI Inovasi Alat Penerjemah Bahasa Isyarat

Kompas.com - 04/02/2022, 15:09 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Tim mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menciptakan alat penerjemah bahasa isyarat "Transaura" dengan menggunakan teknologi TensorFlow dan Raspberry Pi.

Transaura dibuat untuk dapat digunakan di area perkantoran, supermarket dan sarana transportasi.

Tim mahasiswa melakukan penelitian dan menjalani seleksi bertahap mulai dari tingkat universitas sampai tingkat nasional pada Juni 2021–Januari 2022.

Minimnya aksesibilitas penerjemahan bahasa isyarat, dinilai tim dapat menimbulkan isu sosial terhadap penyandang disabilitas, seperti kesenjangan pendidikan, ketidaksetaraan kesempatan kerja, dan inklusi partisipasi sosial.

Baca juga: Biaya Kuliah S1 Kedokteran di UI, UGM, Undip, Unpad, Unair

Sehingga, Teknologi Transaura sendiri dibuat dengan menggunakan TensorFlow untuk machine learning dan Raspberry Pi untuk object detection.

Tim Transaura yang terdiri dari tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI),yakni Daffa Fairuzaufa Athallah Raharjo (Fakultas Teknik UI, 2020), Aine Shahnaz Tjandraatmadja (Fakultas Ilmu Keperawatan UI, 2020), dan Almaz Scarletta Tjakrashafanti (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, 2018) menyadari minimnya aksesibilitas penerjemahan bahasa isyarat bagi masyarakat umum.

Pencetus ide Transaura, Daffa mengatakan teman-teman tuna rungu yang lulus dari Sekolah Luar Biasa (SLB) banyak yang mengalami kesulitan dalam proses pencarian kerja maupun kesulitan dalam mengakses berbagai sarana publik.

"Tujuan kami mengembangkan Transaura adalah untuk memudahkan teman tuna rungu untuk dapat berkomunikasi dua arah. Desain Transaura berbentuk portable box yang dapat ditaruh di mana-mana. Alat ini memiliki dua sisi, sisi pertama untuk teman tuna rungu dan sisi lainnya untuk teman dengar," kata Daffa dalam keterangan resmi UI.

Baca juga: 5 Kota di Pulau Jawa dengan Biaya Hidup Murah bagi Mahasiswa

Sementara itu, Almaz menjelaskan terkait komponen Transaura. Ia mengatakan dua layar yang terdapat di depan dan belakang memungkinkan dilakukannya komunikasi dua arah.

"Layar pertama akan menjadi tempat penerjemah bahasa isyarat menggunakan object detection dengan bantuan TensorFlow. Layar kedua akan mengeluarkan teks yang terletak pada sisi belakang alat tersebut. Komponen utama yang menjadi otak dari Transaura adalah microprocessor Raspberry Pi," ujar dia.

TensorFlow adalah library open source untuk komputasi numerik dan machine learning skala besar.

TensorFlow dapat melatih dan menjalankan jaringan saraf dalam untuk klasifikasi digit tulisan tangan, pengenalan gambar, penyematan kata, jaringan saraf berulang, model urutan-ke-urutan untuk terjemahan mesin, pemrosesan bahasa alami, dan simulasi berbasis PDE (partial differential equation).

Menariknya, TensorFlow mendukung prediksi produksi dalam skala besar dengan model yang sama yang dapat digunakan untuk pelatihan.

Baca juga: 5 Ciri Orang Cerdas Bukan Hanya Dilihat dari IQ, Kamu Punya Ciri-cirinya?

Tim Transaura di bawah bimbingan Dodi Sudiana, dosen Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik UI (FTUI), berhasil meraih juara ketiga tingkat nasional pada kompetisi hibah untuk penelitian nasional, Tanoto Student Research Awards 2021, di bidang appropriate technology.

Dalam kompetisi tersebut, Tim Transaura bersaing dengan 24 tim lain.

Dekan FTUI, Heri Hermansyah berharap penelitian ini dapat terus dilanjutkan untuk mengembangkan lingkungan yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas di Indonesia.

Sementara itu, kata ketua tim Transaura, Aine juga berharap dengan Transaura, diharapkan dapat tercipta kesetaraan bagi penyandang disabilitas pada berbagai lapangan kerja, sesuai dengan namanya Transaura (translating aura).

“Kesempatan dan kesetaraan bagi penyandang disabilitas menjadi titik tumpu dari penelitian ini,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com