Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM 50 Persen, Psikolog UB Beri 4 Cara Belajar Menyenangkan bagi Siswa

Kompas.com - 11/02/2022, 18:50 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah telah menetapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kembali ke angka 50 persen dari kuota satu kelas terutama untuk wilayah yang sedang berstatus PPKM level 2. Sementara daerah PPKM Level 1, 3 dan 4 tetap mengikuti ketentuan SKB 4 menteri.

Kembali berubahnya kebijakan PTM ini turut diamati oleh Dosen Psikologi Universitas Brawijaya, Ari Pratiwi.

“Mereka kan termasuk baru memulai adaptasi dari rumah ke sekolah sekarang di rumah lagi. Tentu hal ini membuat anak anak akan merasa tidak pasti. Kita saja yang dewasa kadang merasa tidak pasti perasaannya tidak senang juga,” ucapnya, dilansir dari rilis UB.

Baca juga: Jabodetabek, Bandung hingga Bali Masuk PPKM Level 3, Ini Aturan PTM

Potensi kondisi ini membuat Ari Pratiwi memberikan empat tips yang bisa dipakai oleh orang tua dan anak agar PTM yang kembali 50 persen ini dapat berjalan dengan lancar.

Sikap fleksibel

Ari Pratiwi menyarankan orangtua melakukan sikap yang fleksibel kepada anak anak karena kebijakan seperti PTM ini bisa berubah setiap saat.

“Orangtua mengajarkan sikap fleksibel sebab kalau kaku malah membuat anak anak stres di rumah, perilaku mereka tidak terkendali dan jika direspon negatif oleh orang tua malah akan membuat konflik,” ucapnya.

Sikap fleksibel ini menurut Ari akan membuat anak siap dalam kondisi apapun kebijakan PTM yang akan dilakukan.

Pahami mood anak

Orangtua wajib memahami perasaan anak. Sebab kata Ari, ada potensi anak-anak sudah semangat tapi ternyata mereka waktunya belajar di rumah. Atau sebaliknya, seharusnya belajar di sekolah malah mereka malas untuk ke sekolah.

“Ini perlu orang tua memahami perasaan misal bilang oh lagi semangat ya ke sekolah tapi sayang kita sekarang belajar di rumah dulu ya,” imbuh alumni Universitas Indonesia ini.

Atur waktu dan jalankan dengan konsisten

Ari menyarankan orang tua perlu membuat aturan bahwa meski anak belajar di rumah maka perilakunya sama dengan ketika belajar di sekolah salah satunya tetap bangun pagi.

“Harus konsisten meski di rumah harus tetap bangun pagi. Jangan sampai tidak teratur, ritmenya sama konsisten, meski di rumah ya tetap pagi sehingga ritmenya terjaga,” katanya.

Baca juga: Pemkot Malang: Tak Ada Sanksi bagi Sekolah yang Belum PTM 50 Persen

Orangtua, juga perlu membuat catatan kapan sang anak belajar di sekolah. Sekaligus jika orangtua adalah pekerja maka juga perlu membuat catatan jadwal.

Sehingga orangtua bisa mengantisipasi lebih awal jika anak belajar di rumah sementara orangtua harus bekerja.

“Kalau anak terjadwal belajar di rumah, sementara orangtua bekerja ini akan repot maka perlu ada catatan jadwal sehingga bisa diantisipasi lebih awal,” sambungnya.

Sekolah ciptakan situasi yang nyaman

Ari Pratiwi menyarankan sekolah menciptakan situasi yang nyaman di saat kebijakan PTM bisa berubah tiap waktu.

"Sebab selama ini jika di rumah guru mengajarnya lebih satu arah. Guru sudah pernah mengajar full di sekolah dan sekarang tidak penuh lagi tentu mereka harus menyamakan lagi. Guru harus berikan hal yang sama meski ada siswa yang belajar di rumah. Tentu guru harus mampu mengatur ini,” tuturnya.

Baca juga: Kemenag: Madrasah di Daerah PPKM Level 2 Bisa PTM 50 Persen

Selain itu, untuk usia SMP dan SMA yang mulai terbiasa dengan kerja kelompok harus kembali juga belajar dari rumah. Ari menilai hal ini akan menjadi tantangan untuk guru untuk mengatur lagi.

“Sebab guru sudah mulai konsisten ritmenya sekarang berubah lagi. Tentu kuncinya adaptasi sebab kesulitan tidak hanya dialami guru tapi siswa dan orangtua,” pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau