Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubes Unpad: Wanita Menopause Rutin Olahraga Bisa Cegah Osteoporosis

Kompas.com - 03/04/2022, 18:13 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, tubuh manusia makin rentan terkena berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang biasa diderita orang yang sudah berusia lanjut yakni osteoporosis.

Bahkan osteoporosis makin rentan bagi kalangan perempuan yang sudah memasuki masa menopause. Penyakit osteoporosis pada wanita menopause akan menyebabkan menurunnya kualitas hidup hingga dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Vita Murniati Tarawan menjelaskan, osteoporosis pada wanita menopause dihasilkan dari resorpsi tulang yang berlebihan dibandingkan pembentukan tulang.

Baca juga: Pakar UM Surabaya Bagikan Tips Aman Berpuasa bagi Penderita Maag

 

Menopause turunkan hormon estrogen

Menurutnya, berhentinya haid secara permanen akan menurunkan fungsi folikel dan menurunkan hormon estrogen (estradiol).

"Hormon estrogen ini berperan menjaga keseimbang resorpsi dan pembentukan tulang," urai Prof. Vita seperti dikutip dari laman resmi Unpad, Minggu (3/4/2022).

Prof. Vita memaparkan, hormon estrogen berfungsi mencegah keropos tulang dengan mengurangi produksi sitokin proinflamatori seperti interleukin-1, interleukin-6 (IL-6), dan tumor necrosis factor alpha oleh sumsum tulang dan sel tulang.

 

Selain penurunan hormon estrogen, hormon lain yang juga akan menurun seiring bertambahnya usia, yaitu insulin-like growth factor-I (IGF-I).

"Hormon IGF-I tersebut akan memengaruhi penurunan densitas tulang," imbuhnya.

Baca juga: Daftar UTBK 2022? Cek Prodi Paling Ketat di SBMPTN 3 Tahun Terakhir

Olahraga perlambat proses osteoporosis

Penurunan dari IGF-I, lanjut Prof. Vita, akan memberikan efek yang merugikan pada otot, tulang, fungsi jantung dan kognisi.

"Proses osteoporosis dapat diperlambat dan diobati dengan berolahraga. Olahraga penting dalam osteogenesis fisiologis tulang," papar Prof. Vita.

Dalam risetnya, Prof. Vita membandingkan perbedaan hubungan, faktor risiko, deteksi dini, dan peluang kadar estradiol, IL-6, IGF-I serum terhadap kepadatan (densitas) tulang pada wanita menopause yang berolahraga teratur dengan yang berolahraga tidak teratur.

Menurutnya, pemeriksaan kadar estradiol, IL-6, dan IGF-I serum ini merupakan yang paling sensitif, sehingga dapat digunakan sebagai alat uji diagnostik dalam mendiagnosis osteoporosis.

"Untuk menurunkan angka kejadian osteoporosis, maka penyakit ini harus diketahui sedini mungkin," imbuh Prof. Vita.

Prof. Vita melakukan penelitian dengan menggunakan metode pemeriksaan hormonal dan sitokin. Pemeriksaan hormonal yang dilakukan adalah pemeriksaan kadar estradiol serum dan kadar IGF-I serum. Sedangkan pemeriksaan sitokin yang dilakukan adalah pemeriksaan kadar IL-6 serum.

Baca juga: 3 Universitas Luar Negeri Ini Sediakan Program Kuliah Jarak Jauh

Melalui analisis regresi logistik ganda hubungan secara simultan antara kadar estradiol, IL-6, IGF-I, dan olahraga teratur, ditemukan bahwa wanita menopause yang berolahraga tidak teratur memiliki risiko terjadinya osteoporosis 4,67 kali lebih besar dibadingkan dengan wanita menopause yang berolaharaga teratur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com