Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Sekaligus Diet, Ahli Gizi Unair Syaratkan 4 Asupan Ini

Kompas.com - 17/04/2022, 16:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diet bukan berarti harus menahan lapar dan haus. Diet juga bukan berarti tidak makan apa-apa. 

Diet yang benar adalah diet yang menjaga pola makan. Ahli gizi Universitas Airlangga (Unair) Mahmud Aditya Rifqi mengatakan diet yang benar adalah memperbaiki status gizi, mengontrol atau menurunkan berat badan.

Ada bermacam-macam jenis diet yang patut dicoba, salah satunya adalah intermittent fasting.

“Intermittent fasting merupakan metode mengatur pola makan dengan cara berpuasa beberapa waktu. Itu ada polanya. Kita umat muslim menerapkan prinsip diet ini dalam bentuk puasa ramadhan. Jadi dari salah satu metode diet, puasa itu salah satu metode juga dalam mengatur pola makan,” ujar Mahmud, dilansir dari laman Unair. 

Baca juga: Ahli Gizi UGM: Pilihan Makanan Sahur agar Tak Mudah Lapar dan Lemas

Pria yang sekaligus dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair itu menegaskan, terdapat syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi jika ingin menjalankan puasa ramadhan sekaligus diet sehat menurunkan berat badan. Yaitu, mengontrol diri saat sahur dan berbuka serta mengatur asupan.

Saat puasa ramadhan tubuh dilatih untuk mengonsumsi makanan secara teratur yaitu di waktu sahur dan berbuka.

Namun jika waktu berbuka dijadikan sebagai ajang balas dendam, dalam artian mengonsumsi makanan berlebih hingga malam hari maka hal tersebut tidak akan dapat mengurangi lemak dalam tubuh.

“Kalau puasa lalu malamnya tidak berhenti-henti makan, maka itu tidak akan mencapai tujuan (mengurangi berat badan),” tegasnya

Mahmud menjelaskan, saat menjalankan ibadah puasa tubuh akan menahan makan dan minum lebih dari dua belas jam dalam sehari.

Baca juga: Ikut Jalur Mandiri UI 2022? Ini Jadwal SIMAK UI 2022 dan Biaya Kuliah

Maka untuk mengatur asupan di waktu sahur dan berbuka sangatlah diperlukan. Terdapat beberapa asupan yang perlu diperhatikan saat menjalankan puasa, yaitu:

Cairan

Air mineral harus tercukupi selama menjalankan puasa Ramadhan. Sebab saat tidak berpuasa pun manusia membutuhkan setidaknya dua sampai tiga liter air dalam sehari.

Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh, Mahmud menyebutkan perlu ditambah dengan mengonsumsi sayur yang berkuah serta buah yang mengandung banyak air seperti tomat, timun dan lain sebagainya.

Serat

Sayur dan buah adalah makanan yang mengenyangkan sekaligus menyehatkan. Kandungan serat dalam makanan dapat membuat tubuh tidak mudah lapar.

Namun perlu diingat, saat sahur atau berbuka hindari buah yang memiliki rasa asam. Hal tersebut untuk mengantisipasi rasa tidak nyaman di lambung.

Baca juga: Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah ala Ahli Tikus IPB

Karbohidrat dan Protein

Kandungan karbohidrat dan protein sama pentingnya untuk kesehatan tubuh. Sehingga dua hal tersebut perlu diimbangi asupannya baik saat sahur maupun berbuka.

“Jadi yang salah itu kalau kita sahurnya makan nasi sebanyak banyaknya. Tidak begitu, karena kalau makan nasi sebanyak banyaknya, gula darah kita naik, jam 10 nanti kita (sudah) lapar. Jadi imbangi asupan karbohidrat, asupan lauk, protein dan sayur sayuran,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com