KOMPAS.com - Era globalisasi kini telah menyentuh semua aspek kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa merupakan penghubung antar manusia yang memiliki peran penting khususnya bahasa Inggris sebagai Bahasa Internasional yang digunakan hampir di seluruh dunia oleh lebih dari satu miliar orang.
Sebagai bahasa pengantar global, pengaruh penggunaan bahasa Inggris terhadap kebutuhan industri menjadi sebuah tolak ukur bagi individu, bisnis, maupun dunia pendidikan demi menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni dan akses peluang yang lebih besar.
Bahasa Inggris bukan hanya digunakan sebagai alat komunikasi secara lisan namun juga visual dalam membentuk citra atau personal branding yang kuat mewakili personal maupun produk atau jasa.
Baca juga: TBI: Tips Membuat Konten Media Sosial yang Menarik lewat Teknik Brainstorming
Demi menjangkau pasar global, bahasa Inggris cenderung menjadi sebuah kebutuhan utama dalam membangun suatu personal branding.
Namun, membangun brand image di tengah masyarakat atau target pasar yang disasar, memerlukan sebuah pesan yang terstruktur, konsisten, dan positif.
Kolaborasi The British Institute atau lebih dikenal dengan TBI, bersama dengan Kompas.com sejak 2020 lalu mempunyai tujuan meleburkan serta memajukan pendidikan bahasa Inggris di Indonesia melalui program English Day yang diadakan setiap bulannya.
Program edukasi ini dikemas dalam format webinar interaktif yang menyasar generasi muda Indonesia yang tanggap akan kompetensi global, haus akan soft skill baru, serta ingin memperluas networking terutama di era digital saat ini.
Merebaknya fenomena penggunaan bahasa Inggris yang “instan” dan kurang memperhatikan akurasi, baik dalam penulisan serta pengucapan, banyak terjadi di masyarakat pada umumnya khususnya kalangan anak-anak muda saat ini yang mana hal ini tidak luput dari sorotan TBI.
English Day TBI x Kompas.com kali ini mengusung tema “How Accuracy Affects Personal Branding”, mengupas sejauh mana pentingnya pengaruh akurasi penggunaan bahasa Inggris dalam sebuah personal branding.
Baca juga: Uang Saku Di Atas Rp 10 Juta Per Bulan, Daftar 10 Beasiswa S1-S2 Ini
“Sebuah konten maupun pengucapan dalam bahasa Inggris yang menunjang personal branding memerlukan strategi penyampaian yang tepat. Mendapatkan perhatian masyarakat dan menciptakan public trust adalah instrumen yang perlu menjadi sorotan dalam membangun personal branding yang kuat demi meraih tujuan yang ingin disampaikan," ujar Diah Pratiwi Soehendro selaku Marketing Communication Manager TBI.
Di dalam proses komunikasi, jelas Diah, terdapat tiga unsur penting, yakni komunikator, pesan dan penerima.
Hal ini sejalan dengan materi yang disampaikan oleh Yayu Roesman selaku Head of TBI Digital Learning, bahwa personal branding merupakan suatu proses yang akan membawa karakteristik-karakteristik unik yang dikemas menjadi suatu identitas yang lebih kuat dibanding pelaku atau produk lainnya sehingga dapat digunakan sebagai marketing penjualan yang efektif.
“Personally, everyone needs to market themselves, kita perlu menanamkan persepsi dan image berdasarkan konsistensi dan nilai jual agar menjadi top of mind di mata publik serta mampu mendapatkan positive positioning di kalangan orang banyak," tambah Diah yang juga berperan sebagai Public Relations di TBI.
Baca juga: TBI Dorong Kepala Sekolah dan Guru Bahasa Inggris Makin Profesional
Hadirnya program English Day diharapkan dapat menjadi ruang inkubasi yang positif bagi generasi muda untuk meningkatkan kepercayaan dan memotivasi pengembangan diri, serta memberikan inspirasi baru melalui pembelajaran bahasa Inggris yang dinamis.
Sebagai lingua franca yang dapat menyatukan pesan dari berbagai latar belakang akan sebuah produk atau citra personal, TBI berupaya mendorong banyak individu secara aktif mengutamakan akurasi dan kefasihan dalam kecakapan bahasa Inggris.