Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM Beri 4 Tips Aman Jalani Investasi

Kompas.com - 20/07/2022, 06:05 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Investasi merupakan salah satu cara menyiapkan keuangan di masa depan. Saat ini banyak ragam investasi yang ditawarkan dengan berbagai keuntungan dan risiko masing-masing.

Lalu, produk investasi seperti apa yang aman untuk dipilih? Terlebih di tengah kondisi ekonomi global yang saat ini tak menentu.

Baca juga: Cara Mengatasi Radang Amandel dari Dosen UGM

Pengamat Perbankan, Keuangan, dan Investasi dari UGM, I Wayan Nuka Lantara membagikan tips berinvestasi di tengah situasi ekonomi yang tak menentu dan agar terhindar dari penipuan.

Wayan menyebutkan ada empat komponen utama dalam berinvestasi yang perlu diperhatikan.

Pertama, kenali instrumen investasi.

Untuk itu, carilah informasi terkait investasi yang akan diambil baik, melakui testimoni pengguna maupun sumber kredibel, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga diperoleh informasi yang memadai.

"Pahami informasinya sedetail mungkin, pahami karakteristik produknya," ucap dia melansir laman UGM, Rabu (20/7/2022).

Kedua, cek kemampuan diri. Berinvestasi harus menyesuaikan dengan tujuan dan kemampuan diri secara finansial.

"Cek dengan profil risiko kita. Misal menjelang pensiun lalu ambil investasi dalam bentuk bit coin ini tidak cocok karena waktu tinggal berapa tahun pensiun dan terlalu berisiko kan bahaya," ucap Dosen Departemen Manajemen FEB UGM ini.

Baca juga: Mahasiswa UNY Ini Kenalkan Pempek di Jerman

Ketiga, cek reputasi perusahaan penyelenggara investasi.

Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan kredibilitas perusahaan agar terhindar dari investasi bodong atau abal-abal.

Terakhir, cek legalitas investasi. Masyarakat dapat melakukan pengecekan legalitas peruaahaan investasi melalui OJK.

"Kalau ternyata perusahaan invetasinya tidak ada izin OJK ya tidak usah dipilih," tegas Wayan.

Lantas instrumen investasi seperti apa yang bisa dipilih?

Wayan mengatakan ada beberapa macam investasi seperti saham, deposito, oboligasi, reksadana, cryptocurrency atau investasi mata uang digital, dan lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com