KOMPAS.com - Program Studi Seni Murni Institut Kesenian Jakarta (IKJ) mengadakan Diskusi Publik Sejarah Seni dengan tema “Membaca Taman Ismail Marzuki (TIM) Sebagai Tonggak Seni Rupa Kontemporer”.
Program ini menjadi salah satu komitmen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) IKJ dalam meningkatkan bidang Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Dekan Seni Rupa IKJ Anindyo Widito melalui rilis resmi (12/10/2022) menyebut, berbicara tentang TIM, maka ingatan kita dihadapkan dengan lembaga-lembaga yang terdapat di PKJ TIM, yaitu Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Akademi Jakarta (AJ), Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) dan Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) yang sekarang menjadi Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
"Peran TIM sangat besar dalam perkembangan seni rupa Indonesia, karena berbagai peristiwa yang diselenggarakan menjadi barometer perkembangan seni pada zamannya, salah satu peristiwa penting dicatat yaitu Pameran Gerakan Seni Rupa Baru (GSRB) tahun 1975," jelas Anindyo.
Baca juga: Intip 5 Pilihan Profesi Menjanjikan bagi Lulusan Seni Rupa dan Desain
Dekan Seni Rupa IKJ lebih jauh menyampaikan, GSRB telah mengubah secara fundamental arah perkembangan seni rupa Indonesia dengan mencoba mendobrak kemapanan” dalam seni rupa. "GSRB diyakini sebagai Tonggak Sejarah Seni Rupa Kontemporer," tambahnya.
Kini hampir 50 tahun GSRB menjadi catatan penting sejarah, seberapa jauh peristiwa tersebut dalam mengubah “peta jalan” seni rupa Indonesia?
Seberapa besar peran institusi yang terdapat dilingkungan PKJ TIM dalam menyikapi kehadiran GSRB era 1970-an, khususnya melalui peran para tokoh sebagai penentu kebijakan? Peristiwa penting apalagi yang terjadi di PKJ TIM sebagai penggerak sejarah seni rupa Indonesia?
Berbagai pertanyaan kritis tersebut akan menjadi diskusi publik yang menarik dalam konteks membaca dan memaknai kembali historiografi seni rupa, baik melalui gagasan, peran aktor/tokoh dan tentunya peran kelembagaan.
Baca juga: Dosen Sejarah Unesa: Ini Akar Persoalan Sepak Bola Indonesia
Diskusi ini menghadirkan para nara sumber yang kompeten, yaitu Bambang Budjono seorang kritikus dan penulis seni senior sekaligus pelaku sejarah dalam peristiwa GSRB era 1970-an.
Citra Smara Dewi, dosen FSRD IKJ dan kurator Galeri Nasional Indonesia,yang kali ini dipercaya sebagai kurator pameran MEMOAR Perupa TIM yang menampilkan karya tokoh DKJ, AJ dan LPKJ-IKJ.
Sebagai penanggap Diskusi, Asikin Hasan, kurator GNI dan Salihara dengan berbagai pengalaman dalam bidang kurasi dan sejarah seni rupa kontemporer.
Program diskusi publik Sejarah Seni FSRD IKJ ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap kritis di kalangan akademisi, sebagai salah satu kompetensi yang harus terus ditumbuhkan di lingkungan Perguruan Tinggi Seni.
Nicholas berharap out put dari kegiatan ini dapat memberi kontribusi signifikan bagi penulisan sejarah perkembangan seni rupa kontemporer indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.