KOMPAS.com - Sampah plastik bekas berbagai macam bungkus makanan dapat diolah menjadi barang bernilai. Yakni menjadi holder ponsel.
Hal itu dilakukan Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL), Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University saat memberikan pelatihan pembuatan holder ponsel.
Pelatihan ditujukan kepada ibu-ibu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan majelis taklim di Desa Cibanteng, Bogor, Jawa Barat.
Pelatih Klub Kreativa Agrianita Departemen ESL, Denok selaku narasumber menjelaskan, dalam pelatihan itu ibu-ibu diajarkan cara menjahit.
Baca juga: Peneliti IPB Inovasi Garam bagi Penderita Hipertensi
"Baik dengan mesin maupun manual dengan metode jelujur. Sisa limbah plastik dan kain perca dimanfaatkan untuk menghasilkan produk yang bernilai ekonomis," tuturnya dikutip dari laman IPB, Selasa (18/10/2022).
Adapun kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kerjasama Departemen ESL dengan PT SMI. Kerjasama kedua pihak telah terjalin sejak 2020, terutama dalam hal pengabdian kepada masyarakat.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Dr. Pini Wijayanti dan Dr. Arini Hardjanto, dosen Departemen ESL.
Sementara Dr. Meti Ekayani, Sekretaris Departemen ESL yang hadir dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa tahun ini kegiatan pengabdian berfokus pada pengembangan Desa Rendah Karbon.
"Bagaimana mewujudkan desa Cibanteng menjadi desa hijau, di mana pada aktivitasnya membantu dan berkontribusi untuk mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat," terangnya.
Diharapkan, Desa Cibanteng, sebagai desa mitra Departemen ESL, ke depannya mampu mengelola sampah yang bisa meningkatkan nilai tambah ekonomi bagi ibu-ibu desa.
Serta menghasilkan produk-produk kerajinan hasil pemanfaatan sampah plastik limbah rumah tangga.
Tentunya hal ini juga sebagai upaya untuk mengurangi sampah anorganik di Desa Cibanteng.
Baca juga: Dosen Farmasi Unja Inovasi Spray Anti Nyamuk dari Limbah Ini
"Warga sebaiknya bersama-sama saling menjaga lingkungan mulai dari hal-hal terkecil. Seperti memanfaatkan sampah anorganik sehingga menghasilkan produk yang memiliki nilai jual," imbuhnya.
Guna mendukung program tersebut, PT. SMI memberikan bantuan satu buah mesin jahit kepada warga Cibanteng agar dapat dimanfaatkan untuk membuat produk.
Hal ini dilakukan agar ke depannya tidak hanya dapat menjadi salah satu produk unggulan desa, namun juga membuat lingkungan sekitar menjadi lebih bersih.
Dengan demikian, bisa menjadi desa rendah karbon seperti yang diharapkan dapat terwujud.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.