SEAMEO Biotrop Libatkan Mahasiswa Lestarikan Keanekaragaman Hayati

KOMPAS.com - Program Spring Course Start Program: Save Biodiversity Concepts in Southeast Asia dilaksanakan sebagai implementasi dari kolaborasi Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology (SEAMEO Biotrop) dengan Hiroshima University.

Program yang dimulai sejak 11 Maret hingga 20 Maret 2023 di SEAMEO Biotrop, Bogor ini diikuti oleh tujuh mahasiswa dari Hiroshima University dan lima mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.

Tiga perwakilan dari Hiroshima University juga turut hadir untuk mendampingi pelaksanaan program ini.

Lewat program ini, para mahasiswa akan belajar tentang keanekaragaman hayati tropis, pendekatan terpadu dan berbagai metode konservasi, Sustainable Development Goals, kebijakan, sosial-budaya, dan memahami faktor yang mempengaruhi keberlanjutan keanekaragaman hayati tropis.

Baca juga: IISMA 2023 Masih Dibuka, Bisa Kuliah Gratis di 15 Kampus Terbaik Australia

Zulhamsyah Imran selaku Direktur SEAMEO Biotrop menjelaskan tentang pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati.

Ia menyebutkan dengan meningkatnya kepentingan pelestarian keanekaragaman hayati, program-program seperti ini memainkan peran vital dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan oleh calon pemimpin di masa depan.

"Indonesia telah kehilangan setidaknya 72 persen keanekaragaman hayatinya karena krisis iklim. Sedangkan secara global, kehilangan tersebut mencapai 62 persen, sehingga penting bagi kita untuk bekerja sama dalam menghentikan kerusakan keanekaragaman hayati dan mulai hidup berdampingan dengan keanekaragaman hayati untuk menyelamatkan generasi masa depan," tuturnya dalam kesempatan pembukaan kegiatan yang berlangsung di Bogor, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Kemendikbud Gandeng Harvard, Tingkatkan Skill Digital Guru Indonesia

Perwakilan dari Graduate School of Integrated Sciences for Life, Hiroshima University, Kazuhiko Koike memaparkan manfaat yang dapat diambil para peserta dari kegiatan ini.

Menurutnya, para mahasiswa tidak hanya akan belajar tentang keanekaragaman hayati, tetapi juga tentang orang-orang, budaya, wilayah, dan segala hal yang baru bagi mereka yang akan menjadi faktor paling penting pada kehidupan yang akan datang.

“Program ini dirancang untuk mahasiswa yang belum pernah bepergian dari Jepang dan ingin memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengalaman baru,” ucap Kazuhiko.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Program SEAMEO Biotrop, Dewi Suryani menjelaskan bahwa program ini juga bisa menjadi sarana untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati tropis di Asia Tenggara.

Para mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk belajar tentang keanekaragaman hayati Indonesia, yang merupakan tempat pusat keanekaragaman hayati (biodiversity hotspot).a