KOMPAS.com - Universitas Bunda Mulia (UBM) menggelar kuliah umum The UBM Studium Generale Series 13 bertajuk “Transforming Language with Artificial Intelligence: Applications and Impacts” (13/6/2023).
Melalui rilis resmi (6/7/2023) Koordinator Humas The UBM Studium Generale, Patricia Robin menjelaskan, kuliah umum menghadirkan Assoc. Prof. Wang Huazhen dari College of Computer Science and Technology, Huaqiao University, China.
Prof. Wang Huazhen juga menjadi visiting lecturer di Department of Computer Science, University of London, serta pendiri Center of AI Research Huaqiao University, China.
"Kuliah ini bertujuan untuk menggali lebih dalam peran penting kecerdasan buatan dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya dalam pembelajaran bahasa Mandarin," jelas Patricia.
Memasuki era masyarakat 5.0, lanjut Patricia, insitusi pendidikan dituntut untuk siap menghadapi perkembangan teknologi yang sangat cepat.
"Salah satu penemuan teknologi yang menjadi sorotan dunia internasional saat ini adalah Artificial Intelligence (AI). Penggunaan AI pun sudah merambah ke berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan," jelasnya.
Dalam pemaparannya, Wang Huazhen menjelaskan bagaimana kecerdasan buatan dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa, seperti speech-to-text generation yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan evaluasi pelafalan, hingga talking face.
Fungsi ini dapat dimanfaatkan untuk berlatih percakapan lisan, dan chatgpt yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan penjelasan mengenai kosa kata, contoh kalimat, serta bahan latihan.
Wang Huazhen juga memperkenalkan beberapa aplikasi kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh Baidu yang dapat diakses di Baidu AI Open Platform.
Pada akhir pemaparan materi, Wang Huazhen mengajak para peserta mencoba aplikasi pembelajaran bahasa Mandarin berbasis AI yang dikembangkan ChineseRd yaitu AI Chinese Pronunciation test dan HSKK Simulation Testing.
“Teknologi mengubah kehidupan manusia dan Kecerdasan Buatan (AI) membawa perubahan pada cara belajar dan mengajar manusia,” ujar Wang Huazhen.
Kehadiran artificial intelligence (AI), lanjut Wang Huazhen, menjadi celah untuk dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan kecakapan dalam penguasaan bahasa Mandarin.
"Terlebih lagi, saat ini bahasa Mandarin menjadi bahasa yang paling banyak digunakan di dunia," ungkap Patricia Robin. Ia menambahkan, prodi Bahasa Mandarin UBM yang terakreditasi A memiliki program joint degree dengan Fujian Normal University (FNU), Tiongkok.
Baca juga: AI atau Kecerdasan Buatan Jadi Co-Author di Jurnal Ilmiah?
"Peminatan yang ditawarkan juga beragam, antara lain Chinese for Business, Teaching Chinese as a Foreign Language, Chinese Media and Communication. UBM selalu menjawab tantangan zaman dengan terus melakukan inovasi pembelajaran bahasa Mandarin dalam perkuliahan," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.