Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hari Olahraga Nasional, Siswa Sudah Tahu?

Kompas.com - 09/09/2023, 16:49 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Setiap 9 September diperingati sebagai Hari Olahraga Nasional (Haornas). Apakah siswa sudah paham dan seperti apa sejarah hari olahraga nasional?

Ternyata, dulu sejarahnya bermula pada peristiwa atau pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) I pada 9 September 1948 di Stadion Sriwedari Surakarta atau Solo Jawa Tengah.

Dilansir dari laman SMKS Kerabat Kita Bumiayu, ini penjelasan mengenai sejarah hari olahraga nasional.

1. Awal mula karena atlet Indonesia gagal ikut Olimpiade London

Dulu ternyata ada kaitannya dengan kejadian yang dialami para atlet Indonesia saat hendak mengikuti Olimpiade Musim Panas 1948 di London, Inggris.

Sedangkan Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) telah mempersiapkan sederet atlet terbaik untuk menjadi perwakilan Indonesia di ajang olahraga empat tahun sekali tersebut. Tetapi, impian tersebut harus kandas lantaran Inggris tak mengakui paspor atlet Indonesia.

Baca juga: Ikut Olimpiade Informatika 2023 di Hongaria, Siswa Indonesia Raih 4 Medali

Ternyata, itu karena dulu Indonesia baru saja merdeka. Statusnya sebagai negara di kancah internasional masih belum jelas akibat pengaruh Belanda.

Selain itu, dunia pun juga belum sepenuhnya mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia. Ditambah lagi, saat itu, PORI belum terdaftar sebagai anggota International Olympic Committee (IOC).

Jika ingin ikut, maka para atlet harus menggunakan paspor Belanda. Namun, mereka enggan melakukannya karena ingin mewakili Indonesia, bukan negara lain, di ajang tersebut.

Hingga pada akhirnya, putra-putri Tanah Air ditolak untuk berpartisipasi dalam Olimpiade XIV/1948. Akan tetapi sebagai gantinya, PORI menyelenggarakan sebuah acara olahraga bertaraf nasional yang dikenal sebagai Pekan Olahraga Nasional (PON).

2. Penyelenggaraan PON I

Lantaran atlet tidak bisa ikut olimpiade maka PORI menginisiasi penyelenggaraan PON yang digelar di Stadion Sriwedari Surakarta, Solo pada 9–12 September 1948.

Tujuan dari PON itu bukan hanya untuk membangkitkan kembali semangat para atlet Indonesia yang gagal menginjakkan kaki di ajang olimpiade. Tetapi juga untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan sebuah pesta olahraga berskala nasional.

Akan tetapi, ada pula kendala yang dihadapi. Seperti dana terbatas, persiapan yang singkat serta masih adanya keberadaan pihak kolonial Belanda yang menjaga pos-pos penting di Indonesia.

Tak hanya itu saja, adanya Perjanjian Renville antara Indonesia dengan kolonial Belanda menyebabkan daerah Indonesia semakin sempit. Biarpun begitu, PON I tetap berhasil berjalan dan dibuka oleh Presiden Soekarno.

Pekan olahraga tersebut juga disambut meriah oleh para atlet Tanah Air. Ada sebanyak 600 atlet yang berpatisipasi dan bertanding di 9 cabang olahraga untuk memperebutkan 108 medali.

Sebagai salah satu cara untuk mengenang kompetisi olahraga nasional pertama tersebut, maka dicetuskanlah tanggal 9 September sebagai Hari Olahraga Nasional.

Baca juga: Sejarah KTT ASEAN, Siswa Harus Paham

Namun pada saat pemerintahan Presiden Soeharto, pada 1983 dicetuskan sebagai Hari Olahraga Nasional yang dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 67 Tahun 1985.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com