KOMPAS.com - Film karya dosen Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Makbul Mubarak berhasil mewakili Indonesia di ajang Piala Oscar 2024.
Film Autobiography karya Makbul Mubarak akan bersaing dengan berbagai negara untuk masuk dalam nominasi “Best International Feature Film”.
Sebelumnya, Komite Seleksi Oscar Indonesia telah menyeleksi satu dari sekitar 100 film Indonesia yang tayang selama 1 Desember 2022-31 Oktober 2022.
Baca juga: Kisah Ahmad, Diterima 4 Kampus Top Dunia lewat Beasiswa LPDP
Makbul mengatakan keputusan ini bakal membuka peluang penonton Autobiography yang lebih luas, khususnya Amerika Serikat.
Piala Oscar merupakan ajang penghargaan tertinggi bagi insan perfilman di Amerika Serikat. Penghargaan kategori “Best International Feature Film” diberikan untuk film panjang non-Amerika Serikat dan tidak berbahasa Inggris.
“Selain itu, juga penting rasanya bahwa film Indonesia terus-menerus aktif untuk memberikan sumbangsih pada sinema dunia, salah satu caranya adalah dengan terus mendaftarkan film di Piala Oscar setiap tahun, terlepas dari film mana pun yang dipilih oleh Komite,” ungkap sutradara sekaligus penulis naskah Autobiography, Makbul Mubarak, dilansir dari laman UMN.
Pencapaian ini bukanlah yang pertama kalinya untuk film Autobiography. Film bergenre suspense thriller ini telah tayang di sejumlah festival film internasional dan mendulang banyak penghargaan.
Baca juga: Cerita Avida, Lulus S2 dari IPB dengan IPK 4
Misalnya, “FIPRESCI Prize” di Venice Film Festival, “Grand Prix for Best Film” di Tokyo FILMeX, “Best Screenplay” di Asia Pacific Screen Awards Australia, “Best Directorial Debut” di Stockholm Film Festival, “Best Original Screenplay” di Piala Citra 2022.
Film Autobiography mengisahkan hubungan antara seorang asisten rumah tangga, Rakib (Kevin Ardilova) dan majikannya, Purna (Arswendy Bening Swara).
Rakib menjaga rumah kosong milik Purna yang merupakan seorang purnawirawan. Suatu hari, Purna kembali mengunjungi rumah tersebut untuk berkampanye menjadi calon bupati. Rakib pun menemukan hal tidak terduga tentang majikannya.
Pesan dalam film Autobiography menitikberatkan pada sejarah masa lalu yang memengaruhi laku hidup manusia yang paling renik pada masa kini.
Makbul berharap Autobiography dapat menjadi wadah eksplorasi terkait manusia yang tak bisa lepas dari sejarah masa lalu.
Masa lalu yang memengaruhi laku hidupnya yang paling renik pada masa sekarang.
Film ini pun menawarkan pengalaman menonton yang menegangkan. Menurut Makbul, perasaan itulah yang akhirnya menjadi daya tarik Autobiography.
“Saya suka film-film yang menegangkan sehingga saya coba-coba untuk membuat juga. Autobiography adalah hasilnya,” kata Makbul.
Dosen yang mengajar di Prodi Film UMN soal teori dan sejarah film itu berpesan untuk mencintai proses ketimbang berfokus pada ilusi-ilusi pengakuan. Ia pun menyarankan para sineas untuk fokus pada cerita, emosi, dan pengalaman yang ingin disampaikan kepada penonton.
“Seperti misalnya penunjukan untuk mewakili RI di ajang Piala Oscar ini, yang terbesit di kepala kami cuma satu: bagaimana caranya mempersembahkan yang terbaik yang kami bisa untuk penonton film kami kelak,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.