KOMPAS.com – Akreditasi merupakan salah satu parameter penting yang menunjukkan kualitas suatu perguruan tinggi. Tak hanya menentukan kelayakan perguruan tinggi dan program studi (prodi), akreditasi juga menjadi jaminan mutu secara eksternal, baik secara akademis maupun non-akademis.
Akreditasi sendiri diberikan oleh badan berwenang yang independen dan diakui, baik yang dimiliki pemerintah maupun lembaga mandiri.
Khusus untuk jurusan teknik, terdapat satu lembaga akreditasi internasional yang cukup bergengsi, yaitu Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET).
ABET merupakan lembaga akreditasi nonprofit dan nonpemerintah yang berbasis di Amerika Serikat untuk program ilmu terapan (science), komputer (computing), teknik (engineering), dan teknologi rekayasa (engineering technology).
Baca juga: 10 Jurusan Kuliah Favorit yang Cocok bagi Gen Z, Tak Semuanya Soal Teknologi
Akreditasi ABET memberikan jaminan bahwa program perguruan tinggi atau universitas memenuhi standar kualitas profesi yang menjadi tujuan lulusan program tersebut.
ABET mengadopsi Kriteria Teknik 2000 (EC2000) yang dianggap sebagai pendekatan revolusioner untuk kriteria akreditasi. Kriteria ini bersifat outcomes-based. Artinya, penilaian dilakukan dengan melihat hasil belajar dari para lulusan prodi yang diakreditasi daripada apa yang diajarkan di kelas atau kampus.
Untuk bisa meraih akreditasi ABET, suatu perguruan tinggi atau universitas harus memenuhi sejumlah kriteria yang dijadikan dasar penilaian, yaitu mahasiswa, program edukasi obyektif, program hasil dan penilaian, komponen profesional, fakultas, fasilitas, lembaga dukungan dan sumber keuangan, serta kriteria khusus.
Sebagai lembaga akreditasi internasional bergengsi, akreditasi ABET memberikan sejumlah keunggulan tersendiri bagi kampus yang telah meraihnya.
Pertama, menjamin kualitas lulusan. Penerapan penilaian bersifat outcomes-based yang berfokus pada hasil pembelajaran, membuat lulusan dari kampus terakreditasi ABET terjamin kualitasnya.
Kedua, kesempatan kerja bagi alumni yang lebih luas. Akreditasi ABET dapat meningkatkan kepercayaan berbagai perusahaan atau institusi terhadap lulusan kampus.
Baca juga: Tren Profesi Berubah, Ini 5 Jurusan Kuliah yang Cocok untuk Gen Z
Ketiga, gelar lulusan sesuai standar internasional. Karena terakreditasi secara internasional, maka semua mahasiswa yang lulus dari kampus berakrediasi ABET tidak lagi menyandang gelar sebagai Sarjana Teknik, tetapi Bachelor of Science. Hal ini membuat lulusan setara dengan alumni kampus di luar negeri.
Keempat, kesempatan melanjutkan pendidikan di luar negeri lebih besar. Kampus-kampus dengan akrediasti ABET telah memiliki kurikulum pendidikan yang sesuai standar internasional. Oleh karena itu, kesempatan bagi alumni untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri menjadi semakin besar.
Melihat kriteria penilaian yang ketat dan komprehensif tersebut, tak heran jika belum banyak fakultas teknik yang bisa mendapatkan akreditasi ABET. Sebab, dibutuhkan kualitas pendidikan yang benar-benar baik untuk mendapatkannya.
Salah satu universitas di Indonesia yang telah meraih akreditasi ABET adalah Binus University. Pada 2020, sebanyak tiga program studi (prodi) di Fakultas Teknik di Binus kembali meraih akreditasi tersebut, yakni Teknik Komputer (S1), Teknik Industri (S1), dan Teknik Sipil (S1).
Untuk diketahui, Binus University pertama kali meraih akreditasi ABET pada 2013 lewat prodi Teknik Industri. Capaian ini berhasil mengukuhkan posisi Binus sebagai universitas swasta pertama yang terakreditasi ABET.
Setelah itu, menyusul dua prodi lain, yaitu Teknik Komputer dan Teknik Sipil, yang mendapatkan akreditasi sama. Bahkan, untuk kedua jurusan ini, Binus University berhasil menjadi kampus pertama di Indonesia yang mendapatkannya.
Fakultas Teknik Binus University memiliki visi untuk menjadi Fakultas Teknik yang kompetitif dan unggul yang dapat meningkatkan keberlangsungan komunitas, baik lokal maupun global, melalui penelitian serta inovasi dalam bidang teknik terapan.
Fakultas Teknik Binus University berupaya menghasilkan lulusan yang memiliki Global Standard Technical Competencies sesuai bidang keahliannya, Employability and Entrepreneurial Skills, serta International Experience.
Fakultas tersebut memiliki enam prodi untuk jenjang Strata 1 (S1). Pertama, prodi Biotechnology. Prodi ini ditujukan untuk mahasiswa yang ingin mendalami ilmu dan penerapan bioteknologi modern dengan pengayaan teknologi informasi dan kewirausahaan.
Prodi Biotechnology secara khusus dirancang untuk menghasilkan lulusan yang mampu merekayasa sumber daya alam hayati, mengembangkan produk berbasis inovatif berbasis sumber daya alam hayati, serta merancang solusi untuk memecahkan masalah dalam pengelolaan sumber daya alam hayati.
Kedua, prodi Teknik Industri (Industrial Engineering). Program yang telah terakreditasi ABET ini mempelajari tentang bidang industri, mengasah kemampuan mengelola sistem industri 4.0, baik secara internal maupun eksternal, serta memberikan pengalaman akademik bertaraf internasional.
Selain di kampus Binus University di Kemanggisan, Jakarta, prodi Teknik Industri juga terdapat di kampus Binus University Semarang, Jawa Tengah.
Ketiga, prodi Teknik Sipil (Civil Engineering). Prodi ini mempelajari ilmu konstruksi, cara mendesain, menganalisis, mengembangkan, memelihara, serta memperbaiki berbagai jenis infrastruktur, seperti bangunan, jembatan, bendungan, dan jalan.
Prodi Civil Engineering Binus University telah memiliki akreditasi UNGGUL dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), terakreditasi oleh Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE), serta memiliki akreditasi Internasional ABET dan Engineering Accreditation Commission.
Keempat, prodi Teknik Pangan (Food Technology). Prodi ini mempelajari berbagai hal yang dibutuhkan untuk membangun bisnis makanan dan minuman, mulai dari bahan baku, cara pembuatan, cara memperpanjang umur simpan, cara memperoleh izin edar makanan, hingga khasiat kesehatan dan gizi produk.
Kelima, prodi Arsitektur. Program ini akan membekali mahasiswa dengan kemampuan untuk memahami cara dan proses merancang bangunan, mengaplikasikan seni, sains, dan teknologi secara seimbang, serta memanfaatkan digitalisasi arsitektur guna menghasilkan rancangan yang kreatif, berkualitas, berkelas, humanis, dan inovatif.
Keenam, prodi Teknik Komputer (Computer Engineering). Prodi ini akan mengasah kemampuan mahasiswa dalam mendesain serta mengimplementasikan hardware dan software untuk keperluan berbagai proyek engineering.
Program Computer Engineering Binus sendiri telah terakreditasi Unggul dari BAN-PT serta memiliki akreditasi internasional dari IABEE dan ABET.
Itulah enam prodi unggulan di Fakultas Teknik Binus University. Dengan akreditasi ABET dan berbagai akreditasi lain yang dimiliki, kampus ini bisa jadi pilihan tepat bagi calon mahasiswa yang ingin mempelajari lebih lanjut mengenai ilmu teknik.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Binus University dan berbagai prodi yang dimiliki, kamu bisa mengunjungi tautan berikut.