Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.000 Pesantren Ditargetkan Terima Bantuan Inkubasi Bisnis 2024

Kompas.com - 18/12/2023, 15:57 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) menargetkan penerima bantuan inkubasi bisnis di pesantren akan mencapai 5.000 penerima di tahun 2024.

Inkubasi bisnis adalah proses pembinaan bagi usaha kecil dan atau pengembangan produk baru yang dilakukan oleh usaha kecil di pesantren.

Hal itu dikatakan Yaqut di acara Sarasehan Peningkatan Kemandirian Pesantren di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12/2023).

Baca juga: 8 Beasiswa S1-S3 Tanpa LoA Unconditional, Kuliah Gratis dan Tunjangan

"Saat ini, sudah ada sekitar 2.600 penerima bantuan, dan ada 127 di antaranya yang sudah mengembangkan Badan Usaha Milik Pesantren atau BUMPes," kata Yaqut dilansir dari laman resmi Kemenag, Senin (18/12/2023).

Yaqut mengatakan, bantuan inkubasi bisnis ini telah diberikan sejak tahun 2021 untuk membantu menunjang kemandirian pesantren.

Menurut Menag, kemandirian pesantren telah menjadi salah satu hal yang ia perhatikan sejak dulu.

Sebab, kata dia, pesantren harus mampu melebarkan kiprah pemberdayaannya, tidak hanya fokus pada pendalaman ilmu agama, tapi juga pengembangan sosial dan ekonomi umat.

Salah satunya dengan memberikan pengembangan melalui program inkubasi bisnis dan penyelenggaraan acara Sarasehan Kemandirian Pesantren.

Baca juga: Beasiswa S2-S3 Arab Saudi, Tawarkan Kuliah Gratis-Tunjangan Bulanan

"Jadi, Sarasehan Kemandirian Pesantren ini menjadi ajang untuk memperkuat ekonomi pesantren," ujarnya.

Oleh karena itu, Yaqut berharap acara Sarasehan Kemandirian Pesantren bisa menjadi ajang pesantren menjadi lembaga pendidikan yang mandiri.

"Mungkin ada yang bisa bertukar produk untuk didagangkan di tempatnya masing-masing, sehingga bisa memenuhi kebutuhan satu dengan yang lain," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com