Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi-Inovasi Sekolah dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka

Kompas.com - 20/12/2023, 18:00 WIB
Theresia Aprilie,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kurikulum Merdeka adalah sebuah inovasi yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek untuk memberikan kemerdekaan kepada setiap satuan pendidikan untuk melakukan inovasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Kurikulum ini berfokus terhadap pembelajaran yang sesuai dan berbasis pada kebutuhan siswa. Dalam mewujudkan itu, sekolah-sekolah di Indonesia telah melakukan berbagai inisiatif inovasi yang menarik dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

Misalnya saja SMPN 3 Tenggarong di Kalimantan Timur yang mengadakan Profil Penguatan Pelajar Pancasila (P5) dan berhasil mengundang 9 negara untuk menghadiri acara ini.

Baca juga: Contoh Kegiatan P5 di Sekolah Dasar

Menurut Suriani, Kepala SMPN 3 Tenggarong di Kalimantan Timur, implementasi P5 ini sudah memasuki tahun kedua. Di mana implementasi ini merupakan hasil kerja sama dan kolaborasi seluruh guru dan warga sekolah.

“Saya sebagai kepala sekolah selalu memberi motivasi kepada seluruh guru bahwa implementasi Kurikulum Merdeka adalah kerja sama tim. Jadi, perlu kolaborasi antara kepala sekolah, fasilitator, dan koordinator dari P5 itu sendiri sehingga melibatkan banyak pemangku kebijakan di Kutai Kartanegara,” tuturnya dalam Forum Diskusi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar di Gedung A Kemendikbud, Selasa (5/12/2023), yang digelar oleh Tanoto Foundation bersama The Smeru Research Institute.

Dalam mengadakan P5, sekolah ini juga melibatkan kearifan lokal yang ada di Kalimantan, salah satunya membuat jamu kemasan.

Pembuatan jamu ini juga melibatkan ahli gizi yang ada di Kalimantan Timur, merekrut orangtua untuk bersama-sama menyukseskan acara ini. Maka dari itu, pelaksanaan P5 ini tidak menggunakan dana sekolah sama sekali.

“Oleh sebab itu, saya menggandeng berbagai pihak mulai dari orangtua hingga bank-bank sehingga mampu mengundang dan mendatangkan 9 negara dalam pesta selebrasi di SMPN 3 Tenggarong,” ujarnya.

Baca juga: Nadiem Dorong Satuan Pendidikan di IKN Gunakan Kurikulum Merdeka

Terlebih, SMPN 3 Tenggarong juga menjadi sekolah penggerak sekaligus sekolah Google Reference School, yang telah menggunakan teknologi digital dalam proses belajar mengajar.

Selain itu, terdapat juga cerita lain dari SMPN 3 Sungai Apit Riau yang mencanangkan perpustakaan hibrida untuk mendukung pembelajaran siswa-siswa.

Pembuatan perpustakaan hibrida ini dilatarbelakangi adanya berbagai tantangan keterbatasan buku koleksi di perpustakaan, keterbatasan sumber daya, dan keterbatasan fasilitas pendukung.

Baca juga: Implementasi Kurikulum Merdeka Dorong Optimalisasi PAUD hingga Pendidikan Menengah

Sekolah kami ini sebenarnya terletak di wilayah air pasang dalam satu tahun sekolah kami bisa terendam 6 bulan. Jadi, untuk perpustakaan sendiri rentan terendam atau dimakan rayap,” ucap Dewi Mustura, Kepala SMPN 4 Sungai Apit, Riau.

Lalu, untuk fasilitas-fasilitas yang berasal dari besi rentan sekali mengalami korosi. Kemudian, tantangan lainnya berasal dari akses internet di mana ketika mati listrik maka internet tidak akan bisa berfungsi.

Latar belakang ini akhirnya membuat kepala sekolah dan guru memiliki inisiatif sejak tahun 2022 untuk menciptakan pusat literasi yang baik bagi warga sekolah. Akhirnya, di akhir tahun 2022, rencana ini bisa terwujud dengan menjalin kemitraan dengan berbagai institusi.

Baca juga: Peran Orangtua Jadi Penentu Kesuksesan Penerapan Kurikulum Merdeka, 3 Ibu Ini Ceritakan Faktanya

Di tahun 2023, proyek perpustakan hibrida mulai dijalankan dengan memanfaatkan sumber daya manusia berupa guru dan staf sekolah yang ada. Guna memaksimalkan pengelolaan, warga sekolah juga bekerja sama dengan perpustakaan Siak untuk belajar mengelola perpustakaan dengan baik.

Adanya perpustakaan hibrida ini, mewajibkan murid-murid untuk mengunduh berbagai sumber buku digital guna meningkatkan literasi. Lalu, para murid akan diberdayakan untuk membuat luaran berupa poster-poster digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com