Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UPI Ciptakan Vaksin Matematika, Alat Peraga Matematika Bantu Siswa Belajar

Kompas.com - 10/01/2024, 15:04 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anak-anak kesulitan memahami materi matematika? Mungkin perlu vaksin matematika buatan dosen sekaligus peneliti dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Dr. Herman Syafri bersama tim.

Meski sebutannya Vaksin Matematika atau VM, namun vaksin ini sebetulnya adalah alat peraga matematika.

Dilansir dari laman UPI, VM dapat digunakan untuk membantu anak yang memiliki masalah dalam belajar matematika. Produk VM ditujukan bagi siswa sekolah pada jenjang SD dan SMP sederajat.

Vaksin Matematika atau VM dihasilkan dan diproduksi melalui program Matching Fund Kedaireka Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia tahun 2023 dengan merek Kit Numerasi SD/SMP.

Baca juga: 6 Beasiswa S1-S3 Dalam Negeri Buka Awal 2024, LPDP hingga Telkom

VM merupakan hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan selama tujuh tahun dan sudah dipatenkan tahun 2009 sebagai produk pengembangan Kurikulum dalam bidang pendidikan Matematika di UPI.

VM dengan merek Kit Numerasi SD/SMP ini diciptakan dengan mengembangkan salah satu kaidah berhitung yang selama ini tidak begitu diperhatikan dalam berhitung yaitu Kaidah Kompensasi.

Dr. Herman Syafri, selaku dosen penelitian menjelaskan bahwa VM ini berhasil mentransformasi Aritmatika dari keterampilan berhitung menjadi keterampilan berpikir.

"Penggunaan VM dalam belajar matematika lebih mengutamakan kepada pemahaman operasi hitung dari pada hasil perhitungan itu sendiri dan hasil operasi hitung menjadi bagian dari proses berpikir," kata dia.

Itulah sebabnya VM ini tidak memuat angka-angka besar dalam konten medianya. VM berpandangan bahwa berhitung angka angka besar tidak esensial dalam belajar Matematika karena berhitung adalah pekerjaan kalkulator dan pekerjaan manusia adalah untuk berfikir.

Baca juga: 4 PTN di Luar Jawa yang Baru Buka Jurusan Kedokteran pada 2024

Hasil temuan riset dan pengembangan Dr. Herman Syafri ini dapat mengaktifkan anak secara total dalam belajar Matematika, baik secara fisik, sosial, emosional dan intelektual.

Lebih rinci VM berbentuk kartu permainan yang berisi sejumlah ekspresi-ekspresi Matematika yang disesuaikan dengan kurikulum baik nasional maupun internasional. Serta mengacu kepada Learning Frame in Number (LFIN) dan dimodifikasi sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

VM mencakup materi yang luas dan dapat digunakan oleh siswa. Selain disajikan dalam bentuk kartu, permainan yang secara otomatis melibatkan teman sekelasnya secara aktif dalam eksplorasi Matematika.

Desain VM mengacu kepada desain pengembangan media untuk tujuan kreativitas dari Medialab MIT USA, yaitu tersedianya konten divergent production.

Konten VM juga diperkaya dengan konten Aha Moment pada setiap topik agar anak memiliki pengalaman belajar dengan menemukan solusi yang diluar dugaan mereka. Konten Aha Moment merupakan pengalaman belajar yang dibutuhkan anak untuk pengembangan kreativitas berfikir.

Baca juga: 6 Beasiswa S1-S3 Dalam Negeri Buka Awal 2024, LPDP hingga Telkom

Cara mendapatkan Vaksin Matematika

Ada tiga link mendapatkan Vaksin Matematika.Produk hasil riset kolaborasi dengan Mitra dan Ditjen Dikti Kemdikbudristek RI melalui VM dengan merek Kit Numerasi SD/SMP ini sudah dapat diakses.

VM telah mendapatkan PATEN dengan nomor ID P000030622 dan mendapatkan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Kementerian Perindustrian untuk membantu anak Indonesia belajar Matematika.

Kegiatan produksi dan hilirisasi VM melibatkan mitra Dunia Usaha yaitu CV. Satria Karya sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan pengadaan alat peraga.

Untuk hilirisasi inovasi ini, Tim Dosen UPI sudah menjalin kerjasama dengan Universitas Negeri Padang, Universitas Mulawarman, Universitas Sriwijaya, Universitas Surya Kencana, Universitas Muhammadiyah Sukabumi dan Universitas Cenderawasih. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com