Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku "50 Aktivitas Mengasah Emosi Anak", Bantu Orangtua Pahami Emosi Anak

Kompas.com - 01/04/2024, 17:20 WIB
Selina Damayanti,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memahami emosi anak sering menjadi tantangan bagi para orangtua. Sebelum memahami, bahkan melatih anak mengatur emosinya, tentu orangtua perlu mengerti terlebih dahulu jenis-jenis emosi pada anak.

Bantu orangtua memahami emosi anak, termasuk membantu anak mengatur emosinya, penulis Kusumastuti memberikan beragam cara dalam melalui buku 50 Aktivitas Mengasah Emosi Anak.

Buku tersebut menjelaskan definisi emosi secara lengkap dan mudah dipahami karena disertai contoh aktivitas sehari-hari. Termasuk mengajarkan pentingnya menghargai emosi anak. Menurut Kusumastuti orangtua sebaiknya jangan takut dengan emosi.

"Jangan biarkan emosi yang mengontrol kita, tetapi kitalah yang seharusnya mengontrol emosi," ujar Kusumastuti.

Baca juga: Sulitnya Anak Indonesia Masuk PAUD karena Berbayar dan Tidak Merata

Kusumastuti juga memberikan pemahaman tentang emosi sesuai usia anak. Apalagi, terjadi perkembangan jalur saraf dari usia bayi menuju usia dua tahun. Menjadi momen yang tepaat untuk membantu anak meregulasi emosinya dan menjadi karakter dewasa yang tangguh.

Peran orangtua menjadi sangat krusial dalam membantu mengontrol emosi anak karena anak akan melewati berbagai rintangan hidup. Bagaimana anak di masa mendatang harus menyikapi kekecewaan, kesalahan, dan kegagalan. Bagaimana anak akan berinteraksi dengan manusia lain.

Di dalam buku ini juga terdapat penjelasan penggunaan warna untuk memahami emosi anak. Kusumastuti menjelaskan deskripsi di setiap warna untuk mewakili emosi serta perasaan anak. Terdapat "emotion wheel" untuk membantu bayi yang belum bisa berbicara dapat meregulasi emosinya.

Selain itu, di buku terdapat penjelasan mengapa emosi anak sering kali tidak seimbang. Buku ini menjelaskan faktor-faktor penyebab tidak seimbangnya emosi anak dan dapat membantu orangtua menemukan solusinya.

Baca juga: 5 Tips agar Anak Mau Lebih Terbuka ke Orangtua

Setelah penjelasan dan latar belakang emosi anak, tentunya di buku ini memberikan 50 daftar aktivitas yang dapat dilakukan orangtua untuk mengasah emosi anak. Aktivitas-aktivitas ini dijelaskan secara praktis dan mudah untuk dipraktekkan sehari-hari.

Tak sampai disitu, buku ini memberikan bonus berupa tabel jurnal dan mood trackers yang digambar sendiri oleh penulis. Tabel jurnal membantu orangtua membuat jurnal emosi anak setiap hari dan setiap jam selama 1 tahun. Aktivitas ini membantu orangtua mengetahui kisaran waktu anak mengalami emosi tertentu dan dapat menemukan solusinya.

Sedangkan mood trackers adalah aktivitas yang dilakukan anak untuk mewarnai sesuai dengan eksplorasi warna. Orangtua dapat mengetahui emosi anak sesuai dengan indikator warna emosi yang ada di dalam buku.

Kusumastuti, atau biasa dikenal Uti, seorang insinyur mesin dari Universitas Indonesia, yang seiring berjalannya waktu beralih profesi menjadi seorang penulis. Uti tertarik ke dunia parenting ketika ia masih bekerja sebagai project engineer di Austria.

Uti memperhatikan anak-anak kolega di Austria dan ingin memberikan pemahaman baru kepada para orangtua di Indonesia. Mengadaptasi pola asuh di Austria yang dinilai dapat membantu anak menghargai emosinya sendiri.

Baca juga: 3 Tips Bangun Keterampilan Kerja Sama pada Anak

Menurut Uti, perundungan di Indonesia sering kali disebabkan pelaku tidak mampu memahami perasaan korban. Maka, penting sekali membantu anak memahami emosi diri supaya dapat memahami emosi manusia lain juga.

Uti sudah menulis 23 buku dengan berbagai genre, diantaranya buku cerita anak, novel anak, novel dewasa, sampai nonfiksi yang menjadi buku. Terdapat 2 buku yang menjadi best seller, diantaranya “500 Cara Membenahi Perilaku Anak” (BIP, 2019) dan “Sukses Mendidik Anak ala Homeschooling” (BIP,2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com