KOMPAS.com - Program Praktisi Mengajar yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) kembali diluncurkan pada tahun 2024, untuk angkatan kelima.
Program ini diadakan untuk membuat lulusan perguruan tinggi lebih siap masuk ke dunia kerja dengan bantuan pengajaran dari profesional.
Kolaborasi itu dilakukan dalam pengembangan mata kuliah ini akan meningkatkan relevansi mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja.
Baca juga: Kisah Guru Isdiarto, Seberangi 5 Muara dan Jalan Berlumpur demi Mengajar
"Kami berharap kehadiran para praktisi dapat mendorong Perguruan Tinggi Bapak/Ibu dalam menghasilkan proses pembelajaran yang lebih inovatif bagi mahasiswa," kata Kepala Program Praktisi Mengajar Gamaliel Alexander Emil Waney dikutip dari keterangan tertulis Kamis (3/10/2024).
Gamaliel menjelaskan, program Praktisi Mengajar diadakan untuk mendorong kolaborasi antara praktisi dan dosen di ruang kelas perkuliahan.
Kolaborasi ini diharap dapat menutup kesenjangan lulusan perguruan tinggi dan kebutuhan kerja dunia, serta melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul dan berdaya saing.
Menurut Gamaliel, sejak diadakan pada tahun 2022, Program Praktisi Mengajar telah mencetak lebih dari 30.000 kelas kolaborasi dan melibatkan lebih dari 12.000 praktisi.
Sementara itu, jumlah perguruan tinggi yang menjadi perguruan tinggi pelaksana dalam Program Praktisi Mengajar Angkatan 1 hingga 4 mencapai 433.
Program Praktisi Mengajar angkatan lima, kata Gamaliel, mengusung lima tema prioritas yakni Ekonomi Digital atau Transformasi Digital, Ekonomi Hijau atau Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru atau Ekonomi Kemaritiman, Alat Kesehatan atau Kebijakan Kesehatan, dan Pariwisata.
Baca juga: Syarat dan Jadwal Terbaru Praktisi Mengajar Angkatan 5 Tahun 2024
Melalui fokus pada lima tema tersebut, Program Praktisi Mengajar diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap kerja, baik dari jenjang sarjana maupun vokasi.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Gugup Kismono mengatakan, program ini nantinya tidak hanya menghasilkan kontribusi lulusan yang siap kerja.
Tetapi juga memberikan kesempatan bagi dosen dan praktisi untuk mewujudkan kerja sama.
"Ini kesempatan yang sangat baik karena tidak semua dosen memiliki kesempatan berkiprah di dunia praktik, dan tidak semua praktisi memiliki akses ke dunia akademik," kata Gugup.
"Program Praktisi Mengajar memberikan jembatan bagi dunia praktik dan dunia akademik untuk saling berjabat tangan, bersama-sama membangun kompetensi mahasiswa, dan menutup gap atau wawasan antara dunia praktik dan dunia akademik," ucap dia.
Adapun Kick Off Pelaksanaan Program Praktisi Mengajar Angkatan 5 menghadirkan seluruh pimpinan perguruan tinggi pelaksana, koordinator perguruan tinggi pelaksana, dosen pengampu, dan praktisi.
Baca juga: 5 Kota Pelajar Terbaik di Asia Tenggara, Cek Pilihan Beasiswa S1-S2
Sementara itu, kelas kolaborasi antara dosen dan praktisi dapat dilaksanakan mulai 1 Oktober hingga 18 Desember 2024.
Selain menandai dimulainya kelas kolaborasi, acara juga meliputi sesi bimbingan teknis seputar lini masa program, skema kelas kolaborasi, kelengkapan dokumen, dan panduan pengisian logbook bagi praktisi dan dosen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.