Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Gratis Perlu Partisipasi Aktif

Kompas.com - 14/04/2009, 21:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak akan ada sekolah gratis di Indonesia, selama orang tua murid masih dikenai pungutan. ICW pun berencana menggalang partisipasi aktif publik untuk mewujudkan impian itu.

Rencana itu disampaikan siang tadi (Selasa/14/4) dalam jumpa pers 'Melawan Korupsi, Mewujudkan Sekolah Gratis' di Jakarta. Menurut J. Danang Widoyoko, Kordinator ICW, untuk melaksanakan rencana penggalangan donasi publik itu ICW bekerjasama dengan Dompet Dhuafa dan Yappika.

"Kegiatan ini merupakan hal baru yang dilakukan oleh ICW, tetapi dengan inilah kita bisa membuat masyarakat jadi melek anggaran pendidikan," ujar Danang.

Untuk tahap pertama, hasil donasi tersebut akan disalurkan ke wilayah Tangerang dan Garut. "Karena di sana kami punya mitra yang sudah berpengalaman melakukan advokasi publik mengenai pengawasan pendidikan sekolah," jawab Danang, ditanya wartawan soal pilihan daerah tersebut.

Selain donasi, kerjasama itu juga akan menggalang partisipasi masyarakat untuk mengawasi dan mencegah korupsi dana pendidikan agar sekolah terbebas korupsi. Termasuk salah satunya penggunaan dana BOS terkait program sekolah gratis.  

Terkait hal itu, Agus Sugandi, anggota LSM Garut Governance Watch,-- mitra ICW dalam penggalangan partisipasi masyarakat di Garut, Jawa Barat, mengatakan, bahwa penggalangan partisipasi tersebut sangat tepat dilakukan. Efeknya, menurut Agus, sangat posifit baik bagi orang tua murid maupun pihak sekolah itu sendiri.

"Karena selama ini BOS mengalir bukan cuma buat pendidikan siswa tetapi juga untuk kepentingan guru maupun organisasi-organisasi terkaitnya, bahkan wartawan-wartawan nyamuk juga suka datang minta jatah BOS," tandas Agus.

Agus menuturkan, upaya partisipasi aktif itu sebenarnya sudah dia lakukan sebelum program Sekolah Gratis 2009 ini digulirkan. Bentuk-bentuk partisipasi yang dilakukannya seperti meningkatkan kemampuan para pemangku kepentingan sekolah baik itu guru, orang tua siswa dan masyarat, serta membantu pihak sekolah menyusun rencana strategi sekolah dan ikut membantu menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com