Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, Ujian Nasional Akan Terus Digugat

Kompas.com - 21/04/2009, 12:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Di hari pertama Ujian Nasional (UN) berlangsung kemarin (Senin/20/4), Education Forum menggelar diskusi "Mendesak Mahkamah Agung Putuskan Gugatan Korban Ujian Nasional". Forum itu mendesak pemerintah yang seharusnya lebih dulu memerbaiki sistem pendidikan nasional sebelum menelurkan kebijakan UN. 

Menurut Suparman, Koordinator Presidium Education Forum atau EF, diskusi itu merupakan langkah lanjutan EF terkait nasib gugatannya atas kebijakan UN pada Mei 2007. Terakhir, Senin pekan lalu, (Kompas.com/14/4), EF membacakan pernyataan sikapnya di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Jakarta.

EF, dalam pernyataan sikapnya itu, tetap berkeras meminta pemerintah menerima putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang juga diperkuat dengan putusan Pengadilan Tinggi tanggal 21 Mei 2007 untuk mengubah kebijakan UN. "Kita menginginkan UN distop dulu untuk mendahulukan perbaikan pada sistem pendidikan kita, nyatanya UN tetap dilaksanakan," kata Suparman.

Suparman menambahkan, forum EF juga meminta pemerintah melakukan beberapa hal lain, yaitu mengembalikan hak menentukan kelulusan kepada guru dan satuan pendidikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). "Kita harus mengembalikan kedaulatan sekolah, itu hal penting sebagai jalan keluar persoalan ini," kata Suparman.

Selain itu, pemerintah harus menyediakan anggaran yang memadai untuk meningkatkan kualitas guru, kelengkapan sarana dan prasarana sekolah, serta akses informasi lengkap di seluruh daerah Indonesia sebelum kebijakan pelaksanaan UN.

Tidak kalah pentingnya, kata Suparman, EF juga meminta pemerintah merevisi PP Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan dan memikirkan standardisasi yang lebih mempertimbangkan keragaman bangsa dan tidak diskriminasif.

"Masih banyak kecacatan dan kejanggalan pada UN baik itu pada aturan, konsep, maupun proses pelaksanaannya, dan sepertinya pemerintah tidak legowo menerima kekurangan ini," kata Suparman, yang memoderatori acara diskusi. "Dan kami akan terus melakukan upaya-upaya penekanan semacam ini sampai benar-benar ada perbaikan pada sistem pendidikan nasional," tambahnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
Edu
Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
Edu
Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Edu
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Edu
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
Edu
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Edu
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Edu
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Edu
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Edu
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Edu
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
Edu
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Edu
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
Edu
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
Edu
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau