JAKARTA, KOMPAS.com — Sampai saat ini masyarakat lebih merasa bergengsi jika dapat berkuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) karena ada anggapan mahasiswa yang dapat lulus PTN adalah orang-orang yang cerdas.
Pandangan mereka yang masuk pada perguruan tinggi swasta (PTS) adalah mereka yang kurang pandai sehingga PTS masih dipandang sebelah mata. Untuk mengikis citra tersebut, Perhimpunan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Nusantara (P-SPMBN) mulai tahun ini menyelenggarakan Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi Swasta (UMB PTS).
"PTS yang ada sebenarnya tidak kalah kualitasnya, kita prihatin juga anak-anak yang masuk pada PTS kenapa sepertinya menjadi second grade. Kemudian kita melakukan sosialisasi pada banyak PTS, dan mereka antusias menanggapi tawaran UMB PTS," terang Usman Chatib Warsa, Koordinator UMB PTS sesaat setelah konferensi pers P-SPMBN, di kantor P-SPMBN, Jakarta (28/4).
Menurut Usman, ada kriteria PTS yang dapat mengikuti UMB PTS ini, yang pertama adalah PTS tersebut harus masuk pada 50 besar daftar yang direkomendasikan oleh Dikti tahun 2006 dan masuk lagi ke dalam 100 besar universitas yang direkomendasikan oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi Negeri pada tahun 2007.
Selain itu, PTS itu juga harus mempunyai fakultas kedokteran. Alasannya, universitas yang mempunyai fakultas kedokteran sudah berorientasi pada standar pendidikan luar negeri.
Keuntungan yang didapat oleh PTS dengan adanya UMB PTS adalah dapat mengetahui berapa banyak peminat pada universitas mereka dan jika masih kurang mereka harus meningkatkan kualitasnya.
Sayang, antusias masyarakat terhadap UMB PTS masih kurang. Pada tes perdana yang dilakukan bulan Februari lalu, peserta hanya 700 orang dari kapasitas kursi yang disediakan 8.000.
Usman melihat hal tersebut disebabkan para siswa masih fokus mempersiapkan diri pada UN. Selain itu, kebanyakan peserta UMB PTS hanya bertujuan mengukur sejauh mana kemampuan mereka. "UMB PTS pertama kemarin masih sebatas uji coba, tapi kita akan terus mendorong masyarakat untuk ikut UMB PTS, kualitas PTS tidak kalah dengan PTN. Saat ini biaya kuliah di PTN juga nyaris sama dengan di PTS," ujar dia.
Ia menambahkan, di luar negeri justru PTS lebih berkembang dan unggul dalam segi kualitas jika dibanding PTN. Dengan mengikuti UMB PTS, lanjut Usman, peserta diuntungkan karena tidak perlu repot-repot mengikuti tes di beberapa PTS. "Cukup sekali mendaftar, lalu dapat memilih beberapa PTS di beberapa daerah. Menghemat waktu dan biaya," terangnya.
Gelombang II
Pendaftaran secara online UMB PTS tahap II dibuka sejak 25 Mei-7 Juli 2009, sedangkan ujian tulis akan dilakukan pada tanggal 11 Juli 2009. Sampai saat ini 27 PTS telah bergabung dalam UMB PTS ini, di antaranya adalah Universitas Medan Area, Universitas Trisakti, Universitas Atmajaya, Institute Teknologi Nasional, dan Universitas Malahayati.
"Memang baru sedikit jumlah PTS yang bergabung, tapi kami akan terus upayakan agar jumlah tersebut terus meningkat," ucap Usman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.