Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima SMA "Tawuran" di 'Metrology Challenge 2009'

Kompas.com - 20/05/2009, 18:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 23 SMA dari wilayah Jabodetabek hari ini (20/5) "tawuran" di ajang 'Metrology Challenge! 2009'. Lima tim sudah melaju ke semifinal.

"Tawuran" tersebut tak lain adalah kompetisi metrologi yang digelar untuk memeringati 'Hari Metrologi Dunia' yang jatuh hari ini (20/5). Acara digelar di Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Puslit KIM-LIPI), Puspiptek, Tangerang, Banten. 

Menurut ketua pantia kegiatan Nur Cahyo Eka D, masing-masing SMA mengirimkan satu tim terdiri dari tiga siswa-siswi. Tahap pertama, seluruh peserta berkompetisi dalam bentuk tes tulis untuk menyesaikan 40 soal metrologi dengan durasi waktu 60 menit.

Kompetisi dilanjutkan kemudian dengan tes praktek di laboratorium Puslit KIM oleh lima tim semifinalis yang telah memeroleh hasil tes tulis terbaik. Hingga siang tadi (20/5) diumumkan, kelima tim semifinalis tersebut antara lain tim SMAN 2 Tangerang, SMAN 3 Tangerang, SMAN 1 Cisauk, SMAN 47 Jakarta, serta MAN Insan Cendekia.

Sulit dan Perlu Banyak Praktik

Menurut Kepala Puslit KIM-LIPI Dr Husein Avicenna Akil, 'Metrology Challenge! 2009' merupakan ajang kompetisi bagi siswa-siswi SMA di bidang metrologi atau ilmu pengukuran. Dalam pendidikan tingkat SMA, bidang metrologi selama ini menyatu di dalam pelajaran fisika.

"Kalau di sekolah itu kita memang sudah diajarkan metrologi mulai dimensi, satuan pengukuran dan lain-lainnya, tetapi itu hanya dasar-dasarnya saja lewat mata pelajaran fisika," ujar Nadia Istiqomah, siswi Kelas II IPA SMAN 4 Depok, seusai mengikuti tes tulis bersama timnya. "Lumayan susah karena soal-soanya memang sudah lebih spesifik, mungkin kita harus lebih banyak praktik tentang metrologi," ujar Nadia.

Pendapat senada juga dilontarkan oleh Ulin Nurulhidayati. siswa kelas III IPA SMAN 6 Ciputat. Ulin mengaku cukup banyak soal yang sulit, baik yang berbentuk rumus maupun soal cerita. "Menarik sih dan ternyata kalau kita perhatikan ilmu pengukuran ini banyak diperlukan di semua segi kehidupan kita, baik untuk keperluan penelitian maupun industri," kata Ulin.

Menurut Nur Cahyo Eka D, pendapat itu memang betul dan tidak dimungkiri. Metrologi masih "barang awam" sebagai bidang tersendiri di mata siswa. "Karena untuk itulah kompetisi ini digelar, kami ingin mengetahui seberapa jauh pengetahuan dan kemampuan siswa mengenal dan memahami metrologi," ujar Eka.

Sore ini, tambah Eka, hasil tes praktik dari kelima tim semifinalis akan diumumkan dan memeroleh juara. Kompetisi 'Metrology Challenge!2009' yang digelar untuk kedua kalinya ini memerebutkan juara satu, dua, dan tiga dengan hadiah uang pembinaan dan piala bergilir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com