Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Siswa Miskin yang Daftar SMP RSBI

Kompas.com - 02/06/2009, 20:47 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Tidak ada satu pun siswa miskin yang mendaftarkan diri ke SMP Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional atau RSBI di Kota Semarang hingga masa pendaftaran berakhir. Padahal, keberadaan sekolah ini diharapkan dapat menam pung siswa dari semua golongan.

Wakil Kepala SMP Negeri 2 Kota Semarang Martono, Selasa (2/6), mengakui, tidak ada satu pun dari 627 siswa yang mendaftar menggunakan kartu tanda penerima bantuan langsung tunai (BLT) atau beras untuk orang miskin sebagai identitas penunjuk keluarga miskin. Masa pendaftaran RSBI dimulai pada 25-30 Mei lalu.

"Padahal, kami sudah menyosialisasikannya kepada warga di sekitar sekolah bahwa keluarga miskin dapat turut mendaftar," ujar Martono, ketika ditemui di sekolahnya.

Dari 627 siswa yang mendaftar, hanya 185 siswa yang akan diterima di SMPN 2 Kota Semarang. Sesuai dengan Peraturan Wali Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2009, siswa yang akan memasuki RSBI akan diseleksi berdasarkan nilai ujian, nilai prestasi, nilai kemaslahatan, dan nilai lingkungan.

Untuk keluarga miskin yang tinggal di sekitar RSBI, memiliki poin tambahan di nilai lingkungan. Namun, lanjut Martono, tidak satu pun warga miskin di sekitar sekolahnya turut mendaftar.

Di dua RSBI lainnya, SMPN 21 Kota Semarang dan SMPN 5 Kota Semarang juga tidak ada satu pun siswa yang mendaftar menggunakan kartu tanda penerima BLT dan raskin.

Terdapat 219 siswa yang mendaftar ke SMPN 21 Kota Semarang dan akan disaring menjadi 192 siswa. Adapun SMPN 5 Kota Semarang akan menjaring 216 siswa dari 309 yang mendaftarkan diri.

Kepala SMPN 5 Kota Semarang Suharto mengatakan, tidak mendaftarnya siswa miskin ke RSBI dimungkinkan karena khawatir akan dipungut biaya. Padahal, meskipun RSBI memungut sumbangan kepada siswa yang mendaftar, siswa yang miskin dipastikan tidak dikenakan biaya.

Kepala SMPN 21 Kota Semarang Sunaryo Prodjo mengakui, sekolah belum akan menentukan sumbangan hingga penerimaan diumumkan. Penentuan sumbangan melalui rapat pleno yang dihadiri dan disepakati komite sekolah, orang tua siswa, dan pihak sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Akhmat Zaenuri mengakui, siswa miskin di sekitar lokasi RSBI yang memenuhi kriteria nilai yang ditetapkan diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk menempuh pendidikan di RSBI.

"Kami tidak bisa memaksa warga miskin untuk bersekolah di RSBI, tetapi kita mengharapkan mereka mau memanfaatkan kesempatan ini," ujarnya.

Zaenuri memastikan siswa miskin yang bersekolah di RSBI tidak akan dipungut biaya sepeserpun seperti layaknya di sekolah reguler. Sekolah dapat menerapkan mekanisme subsidi silang dari keluarga kaya kepada keluarga yang tidak mampu melalui sumbangan yang ditetapkan pada rapat komite sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com