SAMARINDA, KOMPAS.com - Pengumuman kelulusan ujian nasional (UN) untuk sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK) dan madrasah aliyah (MA) di Kalimantan Timur (Kaltim) ditunda hingga 19 Juni 2009.
"Kami sudah bertemu dengan kepala dinas pendidikan kab/kota di Kaltim, pengumuman kelulusan yang semula akan dilakukan Senin (15/6) disepakati ditunda pada 19 Juni karena ada hal yang perlu diklarifikasi," kata Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Drs Syafrudin Pernyata, MM, di Samarinda, Selasa.
Syafrudin mengatakan sekitar 70 siswa Kaltim mendapatkan nilai nol pada salah satu mata pelajaran, padahal mereka ikut UN. "Kami sudah mengirimkan tim berangkat Jakarta untuk melakukan klarifikasi. Apakah nilai nol ini murni dari hasil ujian, atau disebabkan kesalahan data dari pusat," katanya.
Dia menjelaskan dari 70 siswa itu, 17 di antaranya merupakan siswa SMA yang tidak mendapatkan nilai pada salah satu mata pelajaran UN, dan 53 sisanya merupakan siswa SMK yang tidak mendapatkan nilai pada ujian praktik.
"Untuk 17 siswa SMA persoalannya adalah salah satu mata pelajaran nilainya kosong, sedangkan 57 siswa SMK nilai produktivitas belum ada. Padahal nilai itu berpengaruh pada penentuan kelulusan," katanya.
Menurut Syafrudin penentuan kelulusan siswa SMA mengacu pada hasil UAN siswa dengan nilai minimal 5,5. Untuk masing-masing mata pelajaran ada batasan nilai minimal 4, sedangkan siswa SMK nilai produktivitas atau nilai kerja praktik lapangan juga menjadi acuan kelulusan.
"Mengacu pada aturan itu secara otomatis mereka tidak bisa diluluskan, karena mereka sudah jelas tidak memenuhi kriteria kelulusan. Namun demikian kami masih punya pemikiran bijak, siapa tahu datanya yang salah," katanya.
Ia mengatakan jika Diknas Kaltim langsung mengolah data itu, tanpa mencari tahu kebenarannya maka dampaknya bisa merugikan siswa. "Tentu saja siswa yang menjadi korban dan kami juga tidak mau itu terjadi, karena kami berharap semua siswa di Kaltim ini bisa lulus," katanya.
Data Diknas Kaltim menunjukkan peserta UN Kaltim mencapai puluhan ribu siswa. Untuk siswa SMA jurusan IPA sebanyak 7.750 orang, IPS 12.164 orang dan Bahasa sebanyak 183 orang. Sedangkan SMK jumlahnya mencapai 19.958 orang dan Madrasah Aliah (MA) sebanyak 2.392 orang.