Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkah Anak di Hari Pertama Sekolah

Kompas.com - 13/07/2009, 09:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak tingkah lucu anak di hari pertama masuk sekolah dasar. Ada yang semangat dengan seragam, tas, dan sepatu barunya. Namun ada yang malu-malu, takut, bahkan menolak masuk kelas.

Paulus Angga Laksono (6), siswa kelas IA SD Santo Markus II, Jakarta Timur, misalnya, menangis keras ketika sudah berdiri tepat di depan kelasnya. Angga menolak masuk ke dalam ruang kelas meskipun 22 siswa lain sudah memulai perkenalan di hari pertama sekolah.

Di luar kelas, Yasinta (35), ibu Angga, harus membujuk anak semata wayangnya selama beberapa menit. Namun, hal itu tidak membuat Angga bergerak. Ia terus meronta-ronta hingga akhirnya harus dipaksa masuk ke ruang kelas dengan digendong.

Meski sudah berhasil membawa masuk anaknya, pekerjaan Yasinta belum selesai. Di dalam kelas, Angga menolak untuk duduk di bangku kecil yang sudah disediakan dan lebih memilih berdiri di samping bangku. "Enggak mau, enggak mau...," ucap Angga sambil mendekap erat ibunda agar tidak meninggalkanya.

Akhirnya, Yasinta terpaksa menemani buah hatinya selama berada di dalam kelas, sedangkan suaminya, Yanis (38), yang ikut mengantarkan, hanya bisa geleng-geleng kepala sambil sesekali mengintip dari balik jendela.

"Dia bangun pukul 05.00, terus berangkatnya tadi semangat banget. Tapi enggak tahu kenapa, pas lihat ruang kelas, langsung nangis," ucap Yanis kepada Kompas.com, Senin.

Di hari pertama sekolah, kata Yanis, ia dan istrinya harus izin bekerja setengah hari untuk dapat menemani Angga. "Kita entar masuk kerja siang. Besok ibunya enggak bisa izin lagi, jadi saya sendiri yang anter Angga. Bingung besok gimana bujuknya kalau dia enggak mau masuk kelas lagi," ungkapnya diiringi tawa.

Ibu Nety guru kelas I mengatakan, pemandangan tersebut biasa dilihatnya setiap tahun pada hari pertama sekolah. "Masih malu-malu. Hari pertama dan kedua masih diperbolehkan ditemani orangtua. Tapi hari ketiga sudah tidak boleh," ujarnya.

Selama tiga hari di hari pertama sekolah, kata Nety, aktivitas siswa kelas I di sekolah hanya dari pukul 07.30 sampai pukul 08.00. "Hari keempat mulai normal sampai pukul 09.30. Sekarang mereka cuma perkenalan tentang sekolah dan sedikit belajar nulis buat ngelenturin tangan," ujarnya.

Pengeluaran besar untuk sekolah swasta

Yanis, orangtua Angga, mengatakan, ia harus merogoh kantong cukup dalam untuk dapat memasukkan Angga ke sekolah tersebut. "Uang pangkal Rp 5,5 juta dan uang bulanan Rp 300.000," ungkapnya.

Pengeluarannya bukan hanya itu, ia harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk biaya seragam serta buku yang jumlahnya sekitar Rp 500.000. "Kalau SD negeri gratis. Tapi mamanya maunya di sini (Santo Markus). Yah saya sih ikut aja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com