Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Inilah Pendidikan Nasional di Mata Orangtua...

Kompas.com - 13/07/2009, 09:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kendati Departemen Pendidikan Nasional menuai banyak kritikan dari pengamat pendidikan, sebaliknya di mata orangtua murid pendidikan sekarang justru terlihat ada kemajuan, terutama dalam hal manajemen.

"Ada pembenahan struktur organisasi sekolah, kan sekarang dirjennya bernama Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah," kata Niko Nurmawel (42), saat menunggu anaknya di SDN Menteng 01 Jakarta Pusat, Senin (13/7).

Sekalipun demikian, lanjutnya, hal positif tersebut masih perlu ditingkatkan lagi. Salah satu yang diharapkan oleh Niko adalah, ke depan akan lebih banyak lagi sekolah-sekolah percontohan atau rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI), seperti sekolah yang pernah menjadi tempat Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menuntut ilmu ini.

"Dengan demikian pemerintah mesti menambah biaya karena saat ini pendidikan belum merata. Di sini sekolahnya bagus karena adanya dukungan orangtua untuk berbagai kebutuhan biaya ekstra, tapi di sekolah lain bagaimana?" ungkap Niko, yang bekerja sebagai surveyor di salah satu perusahaan BUMN.

Hal senada juga dilontarkan oleh Dewi (36). Menurut ibu yang sedang mengantar 2 anaknya, Abrar (6) kelas I SD dan Fahri (10) kelas V SD, ini mengharapkan pendidikan lebih merata, terutama untuk pendidikan dasar dan menengah.

"Kalau Jakarta sudah, tapi di daerah lain, di daerah pinggiran dan terpencil misalnya, itu belum terjadi sehingga anggaran pendidikan perlu ditambah," ujar Dewi.

Selain soal di atas, orangtua murid lain, seperti Diah Purnama Sari (33), juga melihat kurikulum pendidikan kita untuk ke depan masih perlu diperbaiki.

"Saya kadang bertanya, kenapa generasi muda sekarang setelah lepas dari sekolah tampak seperti masih belum siap terjun ke masyarakat. Beda dengan di luar negeri," tutur Diah, yang kesehariannya bekerja sebagai dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Cipto Mangkusumo (RSCM).

Untuk itu, lanjut Diah, pemerintah baru nanti mesti memikirkan langkah-langkah memperdalam bidang pendidikan kebudayaan dan budi pekerti supaya anak-anak kita menjadi generasi yang berani.

"Tidak hanya IQ atau intelectual quotient, tetapi EQ atau emotional quotient dan SQ, spiritual quotient, juga penting," ungkap Diah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
Edu
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Edu
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Edu
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Edu
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Edu
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Edu
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
Edu
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Edu
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
Edu
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
Edu
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Edu
Menbud Fadli Zon Harap Lagu Anak-anak Bisa Bantu Cegah 'Bullying'
Menbud Fadli Zon Harap Lagu Anak-anak Bisa Bantu Cegah "Bullying"
Edu
Aliansi Dosen Protes soal Proses Pencairan Tukin, Bingung Isi Laporan Kinerja
Aliansi Dosen Protes soal Proses Pencairan Tukin, Bingung Isi Laporan Kinerja
Edu
UI Satu-satunya Kampus Indonesia yang Masuk 200 Kampus Top Dunia
UI Satu-satunya Kampus Indonesia yang Masuk 200 Kampus Top Dunia
Edu
Profil Kakek Al Ghazali, Harjono Sigit yang Mantan Rektor ITS dan Arsitek Pasar Atom
Profil Kakek Al Ghazali, Harjono Sigit yang Mantan Rektor ITS dan Arsitek Pasar Atom
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau