Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Pintar Seleksi Ketat Alat Peraga

Kompas.com - 19/08/2009, 21:01 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Banyak perusahaan di seluruh Indonesia yang berminat menempatkan alat peraga yang berkaitan dengan usahanya, di Taman Pintar Yogyakarta. Namun Taman Pintar memberlakukan seleksi ketat. Hanya alat peraga edukasi rekreatif dan atraktif, yang diterima.

"Sudah puluhan lebih perusahaan yang mengunjungi ke Taman Pintar dan berkeinginan menempatkan alat peraga, atau wahana. Namun, banyak juga yang lalu memilih mundur," ujar Ernie Februaria, Kepala Seksi Humas dan Pemasaran Taman Pintar, Rabu (19/8).

Biasanya, perusahaan-perusahaan yang memilih mundur ini karena tak sanggup memenuhi kriteria yang digariskan Taman Pintar. Misalnya, alat peraga harus atraktif, mudah dipahami, dan bisa dicoba atau dimainkan anak-anak. Perusahaan juga diharuskan menanggung biaya perawatan alat peraga selama masa kontrak yakni dua tahun. Selain itu perusahaan wajib melatih para pemandu.

Ada beberapa wahana dan alat peraga dari total 189 buah, yang kurang atraktif. Stan dari Pertamina misalnya, memang bagus menggambarkan proses dan apa saja hasil pertambangan minyak bumi, namun belum dilengkapi alat peraga yang bisa dimainkan anak. "Akan lebih bagus misalnya, jika dilengkapi peraga berupa alat pompa," tutur Erni.

Selain itu, faktor pendukung alat harus juga diperhatikan. Misalnya pada alat peraga Candi Borobudur. Candi memang bisa bergerak dan berputar, namun keindahannya kurang terasa karena desain stan tak mendukung, misalnya tembok yang dicat.

"Akan lebih indah jika dinding dan lantai pada stan Borobudur terbuat dari batu kali. Kami hendak menerapkan itu. Juga mengupayakan pula agar ada gambar hologram yang memaparkan proses pembuatan candi, untuk sentuhan teknologinya," kata Erni.

Taman Pintar terus menjalin kerja sama dengan institusi lain yang mempunyai wahana seperti Taman Pintar. Salah satunya menjajagi kerja sama dengan Pusat Sains Negara (PSN) di Kuala Lumpur Malaysia. Jika jadi, kerja sama itu bisa berbentuk pertukaran alat peraga, dan transfer teknologi.

"PSN sangat berbau teknologi. Mungkin dari sisi teknologi mereka lebih canggih ketimbang Taman Pintar. Tapi dari segi kelengkapan dan konsep alat peraga yang bisa dicoba anak, Taman Pintar jauh lebih bagus," ujar Erni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com