Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sori Pak Cik... Kiriman Dosen ke Negerimu Kami Stop!

Kompas.com - 03/09/2009, 09:47 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, hentikan pengiriman dosen untuk belajar di Malaysia. Keputusan ini diambil karena kualitas pendidikan tinggi di Malaysia dinilai tidak lebih baik dari perguruan tinggi di Indonesia.

Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, Kasiyarno menyatakan, pengambilan keputusan ini tidak ada kaitannya dengan sentimen negatif Indonesia-Malaysia yang timbul akhir-akhir ini.

”Keputusan kami ambil semata-mata berdasarkan evaluasi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang menyebutkan, kualitas pendidikan tinggi di Indonesia masih lebih baik daripada Malaysia,” tuturnya di Yogyakarta, Rabu (2/8).

Menurut Kasiyarno, keputusan ini berlaku mulai tahun ajaran 2009/2010 ini. UAD tidak lagi memberi ataupun menerima tawaran beasiswa dosen dari perguruan tinggi di Malaysia. Pendidikan dosen UAD selanjutnya akan dialihkan ke perguruan tinggi di Jepang, Australia, ataupun Eropa, serta sejumlah perguruan tinggi papan atas di Indonesia, di antaranya Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, atau Universitas Diponegoro.

Selain itu, UAD juga berupaya meningkatkan kerja sama dengan perguruan tinggi dari negara lain, salah satunya dari China. Tahun ini Fakultas Bahasa dan Sastra UAD menerima 42 mahasiswa asal China dalam Program Sandwich yang rencananya berlangsung hingga lima tahun.

Pembajakan ide
Sejauh ini, Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah V DI Yogyakarta belum menerima rekomendasi untuk menghentikan pengiriman dosen berkuliah di Malaysia.

”Namun, memang ada sejumlah laporan tentang kurangnya kualitas perguruan tinggi di Malaysia,” ujar Koordinator Kopertis Wilayah V DI Yogyakarta, Budi Santosa Wignyosukarto.

Laporan tersebut di antaranya menyebutkan bahwa penyelenggaraan kelas jauh dan sejumlah dosen penerima beasiswa dimanfaatkan untuk mengajar di jenjang S-1 ataupun sebagai peneliti. Selain itu, ada pula kekhawatiran terjadinya pembajakan ide mahasiswa Indonesia.

Menurut Budi, kekhawatiran ini timbul dari banyaknya jurnal ilmiah internasional karya warga negara Indonesia, tetapi atas nama universitas Malaysia. ”Ini bisa merugikan. Ide penelitian mungkin dari pembelajarannya di Indonesia, tetapi yang mendapat nama internasional (adalah) universitas di Malaysia itu,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau