BRISBANE, KOMPAS.com — Biaya pendidikan anak dari mahasiswa Indonesia penerima beasiswa Dikti patut mendapatkan perhatian serius pemerintah negara bagian Tasmania. Sebab, hal itu bisa menurunkan minat studi ke negara tersebut.
Hal tersebut dituturkan oleh Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto, Rabu (16/9). Selama ini, kata dia, persoalan biaya pendidikan anak-anak dari para mahasiswa Indonesia tersebut telah menjadi beban para mahasiswa.
Primo mengatakan, pihak Australia yang diwakili oleh Wakil Kepala Negara Bagian Tasmania Lara Giddings dan Rektor Universitas Tasmania Daryl Le Grew berjanji menyampaikan masalah ini ke pihak kementerian pendidikan. Keduanya mengaku tidak memiliki otoritas menangani persoalan ini. Selain itu, kebijakan antarnegara bagian di Australia tentang masalah ini pun tidak selalu sama.
"Di negara bagian Queensland, misalnya, biaya pendidikan sekolah anak para mahasiswa yang dibiayai Dikti justru dibebaskan," katanya.
Sebelumnya, pihak Dikti Depdiknas sudah mengingatkan para dosen universitas negeri dan swasta penerima beasiswa Dikti untuk mempertimbangkan plus-minus memilih perguruan tinggi di Australia. Pasalnya, negara tersebut tidak membebaskan uang sekolah bagi anak-anak mereka.
"Tahun lalu isu ini sudah diangkat, tetapi tidak ada kemajuan," kata Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Depdiknas Agus Sartono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.