Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SWA Raih Perghargaan Prestisius tentang Desain Sekolah

Kompas.com - 17/10/2009, 07:39 WIB

SERPONG, KOMPAS.com -  Sinarmas World Academy (SWA) memenangkan penghargaan prestisius Project of Distinction Award yang diberikan the Council for Educational Facilities Planners International (CEFPI) dalam konferensi dunia di Washington DC, Amerika Serikat, belum lama ini.  

Misi CEFPI untuk “meningkatkan tempat pembelajaran bagi anak-anak”. Kampus baru SWA menetapkan standar yang menarik perhatian semua pengunjung di seluruh dunia. Ini sesuai dengan visi sekolah yaitu menjadi pemimpin dunia dalam menyediakan edukasi abad 21 yang disempurnakan dengan keunggulan dalam teknologi informasi dan program laptop individu dari kelas 4 hingga kelas 12.

Arsitek Amerika Serikat, Fielding Nair International (FNI) sebagai Perencana Utama dan Arsitek Desain yang berkolaborasi dengan partner dari Indonesia, Suwandi Dharma, PT Metro Perkasa Cakrawala untuk membangun desain masa depan kampus SWA dari kelas kelompok bermain hingga SMA kelas 3 yang berfokus dalam menciptakan komunitas pembelajaran dan mempromosikan edukasi abad 21.

Foto Sinarmas World Academy juga dipajang pada sampul buku FNI edisi terbaru “The Language of School Design – Design Patterns for 21st Century Schools”. FNI juga telah bekerja sama dalam berbagai proyek sekolah di Amerika, Kanada, Thailand, India,
Australia, Cayman Islands dan Kazakhstan, akan tetapi menurut Randall Fielding, Chairman FNI, proyek Sinarmas World Academy merupakan ‘proyek yang paling menarik sampai saat ini dan telah menetapkan sebuah standar baru untuk desain sekolah abad 21 yang merupakan contoh utama dari penggabungan antara filosofi, teori dan praktek’.

Setiap pengunjung akan terkesan dengan kampus SWA dan akan berpikir apakah mereka sedang berada di pusat perbelanjaan atau sebuah perkumpulan/klub daripada di sebuah sekolah. John McBryde, CEO SWA, yang juga dikenal sebagai pelopor pembangunan Western Academy of Beijing dengan fasilitas yang membanggakan, percaya bahwa lingkungan merupakan sebuah hal yang penting dan memiliki dampak positif dalam pembelajaran.

Lingkungan sekolah yang kondusif
“Lingkungan yang kondusif mempengaruhi cara kita belajar dan bekerja. Pembelajaran memerlukan waktu konsentrasi dan fokus yang cukup lama, di dunia saat ini siswa harus lebih kreatif dalam mencari solusi dan tahu caranya bekerja sama. Di SWA, para siswa kami sangat senang untuk datang ke sekolah dan tidak terburu-buru pulang.”

McBryde berkata, “Ini merupakan komunitas pembelajaran yang nyata dimana guru, siswa dan orang tua dapat bergabung bersama-sama dan proses pembelajaran berlanjut meskipun jam belajar telah selesai.”

Kepercayaan seperti ini lahir dalam diri salah satu siswa seperti Jason Lee dari Taiwan, siswa kelas 9 (Grade 9) yang merasa ‘lebih dihargai sebagai individu dalam lingkungan seperti ini dan hal itu memacu dia untuk belajar lebih giat.’ Jason dan teman-temannya berharap sekolah lain dapat menjadi seperti SWA.

Kepala Sekolah SMA (High School), Robin Klymow mendengar dan mengalami perbedaan itu setiap hari dari orang tua dan siswa-siswa yang merasakan kesenangan yang selalu baru dalam belajar di lingkungan yang merangkul konsep komunitas pembelajaran dan yang menghormati dan menghargai pelajar serta area yang mendukung perbedaan instruksi cara pengajaran.

Dalam desain sekolah yang konvensional, para guru mengalami kesulitan dalam mengimplementasi beberapa cara pengajaran seperti tatap muka, kerja kelompok atau individu dalam ruangan bertembok yang penuh dengan kursi dan meja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com