BATAM, KOMPAS.com - Ratusan anak di pulau pesisir Kota Batam terancam putus sekolah akibat penghentian usaha dapur arang yang menjadi mata pencarian orang tua mereka di daerah tersebut.
"Bagaimana mau sekolah, sekarang untuk makan pun tak ada," ujar seorang warga, Katijah, di Batam, Rabu (11/11).
Katijah mengatakan, sejak usaha dapur arang itu dilarang, banyak anak pesisir yang memilih membantu mencari nafkah keluarganya ketimbang mengenyam pedidikan. Sebelumnya, kata dia, anak-anak pesisir membantu orang tua memotong bakau sebagai bahan baku utama. Hal itu dilakukan sepulang sekolah.
Namun kini, karena usaha dapur arang dilarang, maka anak pesisir ikut orang tua melaut atau mencari nafkah lain yang membutuhkan waktu lebih banyak. "Bagaimana kalau tidak dibantu. Anak kami delapan, suami kami sakit, terpaksa meminta bantu mencari nafkah lain," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.