Siswa: UN Berat, Lebih Baik Ujian Sekolah Saja!

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) kian menuai pro dan kontra dari berbagai lapisan masyarakat, terutama dari kalangan anak didik yang menilai UN sebagai beban berat bagi mereka.

Protes tersebut terutama datang dari siswa kelas III SMA. Sebab, selain akan menghadapi UN, mereka juga akan menjalani tes masuk perguruan tinggi.

"Keberatan banget karena selain harus UN kan pada mau masuk perguruan tinggi juga," kata Nadya (17), siswi kelas III SMAN 3 Jakarta, Senin (7/12).

Sementara itu, siswa lain berharap UN dihapuskan dan diganti dengan ujian sekolah saja. Mereka juga menyayangkan, pelaksanaan UN tahun ini yang dipercepat menjadi bulan Maret dari yang sebelumnya pada setiap bulan April.

"Lebih baik ujian sekolah saja. Kalau seperti ini bikin pusing. Masak sekolah tiga tahun hanya ditentukan dari ujian tiga hari," ujar Apri (17).

Menurut siswa, akan lebih baik penentuan kelulusan dilakukan oleh sekolah. Mereka bilang, karena sekolah itulah yang benar-benar mengetahui kualitas dari para siswanya.

"Saya sangat keberatan, lebih baik dinilai dari sekolah karena sekolah lebih tahu kualitas kita," kata Reni (17).

Lebih lanjut, Reni mengatakan keberatan yang sama karena jadwal UN dipercepat. "Keberatan banget, materi banyak yang belum selesai dan bentrok dengan ujian masuk perguruan tinggi," tandasnya.