Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor IPB: Hindari Plagiat, Perkuat Budaya Riset

Kompas.com - 24/02/2010, 17:58 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Perguruan tinggi harus mengembangkan budaya riset yang tidak hanya mengutamakan hasil, tetapi juga menghargai proses, sehingga mahasiswa tidak terjebak menjiplak karya orang lain.

Demikian diungkapkan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto di Bogor, Rabu, (24/2/2010). Perilaku plagiat atau menjiplak karya orang lain, kata dia, merupakan akibat dari kurang diutamakannya proses.

"Ini karena budaya instan, hanya mementingkan hasil tetapi tidak mengutamakan proses," katanya.

Di IPB, lanjut Herry, proses sangat diutamakan. Sejak penerimaan mahasiswa, seleksi dilakukan berdasarkan nilai rapor siswa. "Budaya riset di IPB diharapkan bisa memposisikan kultur untuk mengakui sebuah proses," tegasnya.

Sebagai perguruan tinggi berbasis riset, lanjut dia, budaya riset tersebut sudah tumbuh, apalagi IPB sering memperoleh dana hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk penelitian.

"Mahasiswa juga diajak untuk terlibat dalam penelitian dosen," katanya.

Dia mengatakan, skripsi merupakan ujung dari sebuah penelitian. "Skripsi merupakan proses untuk mengembangkan logika dan sintesis dari proses," ujar Herry, yang mengatakan bahwa IPB mempunyai aturan yang jelas dalam urusan pidana plagiarisme tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com