Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Sekolah Alam, Siswa Tak Sekadar Tahu

Kompas.com - 28/12/2010, 20:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Metode belajar-mengajar di Sekolah Alam Cikeas berbeda dengan metode sekolah pada umumnya. Direktur Sekolah Alam Cikeas Loula Maretta mengatakan, di sekolah tersebut, siswa diajarkan untuk dapat memahami dan menerapkan teori dalam kehidupan sehari-hari, bukan sekadar mengetahui teori.

"Beda outcome-nya, berubah menjadi perilaku. Kalau sekolah negeri, dari enggak tahu, menjadi tahu. Kalau sekolah alam, diaplikasikan dalam perilaku. Anak sekolah alam tahu bagaimana membuat kincir angin," kata Loula, ditemui di Sekolah Alam Cikeas, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/12/2010).

Metode belajar sekolah alam yang mengintegrasikan metode visual, audio, dan kinetik itu, lanjut Loula, dapat meningkatkan kemampuan otak anak.

"Kalau di-scan, volume otak anak mengembang," katanya.

Dengan metode belajar sambil bermain di tengah alam terbuka, siswa sekolah alam, menurut Loula, memiliki rasa ingin tahu lebih tinggi dari siswa sekolah biasa. Mereka juga lebih peduli terhadap sesama dan lebih kreatif.

Selain itu, kemampuan wirausaha anak-anak didik juga dilatih. Contohnya, siswa diajarkan cara meningkatkan harga jual barang dengan mempercantik kemasan barang tersebut.

"Mereka juga kalau mau piknik uangnya enggak boleh minta orangtua. Mereka harus kerja dulu, nanem sayur," kata Loula.

Saat ini, Sekolah Alam Cikeas yang dikelola Loula memiliki 350 siswa. Mereka terbagi dalam 10 kelas sekolah dasar, 4 kelas taman kanak-kanak, dan 1 kelas playgroup.

Kelas tempat anak sekolah alam belajar tidak berbentuk gedung. Siswa sekolah alam belajar di rumah-rumah panggung yang terbuka, tidak membutuhkan pendingin ruangan atau lampu.

Selain belajar di kelas, mereka juga belajar di arena outbond yang tersedia, di arena perkebunan, persawahan, atau kandang ternak yang juga dibangun di arena sekolah seluas 2,5 hektar itu. Proses belajar mengajar lebih banyak menggunakan bahasa Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com