Ortu Murid: Kami Tak Persoalkan Korupsi!

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orang tua murid kelas IX SMPN 19 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengaku tidak bermaksud ingin membongkar korupsi di sekolah tersebut terkait permintaan rincian dana wisuda senilai Rp 750.000. Mereka hanya ingin agar pihak sekolah terbuka dan lebih transparan mengelola dana yang dikeluarkan dari kantong pribadi orang tua murid.

"Permintaan ini sederhana saja, kami hanya ingin sekolah membuat surat tertulis, yang formal, itu saja. Tidak ada maksud kami bicara soal bongkar-membongkar korupsi, kami tidak sejauh itu," ungkap salah satu orang tua murid kepada Kompas.com, Selasa (22/2/2011). 

"Apalagi kalau orang tua muridnya kebetulan adalah ibu-ibu yang harus minta uang sama suaminya, kan mesti tertulis," tambahnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, niat para orang tua murid saat ini adalah adanya keterbukaan dari pihak sekolah mengenai pengelolaan dana yang dikeluarkan orang tua murid. Bukan soal besar kecilnya uang, tetapi pertanggung jawaban atas pemakaian uang itu.

Seperti diberitakan, pihak sekolah dan Komite Sekolah SMPN 19 Jakarta sudah dua kali menggelar rapat tertutup dengan para orangtua murid kelas IX sekolah tersebut. Rapat itu merupakan buntut kekecewaan para orangtua murid terkait dana wisuda senilai Rp 750.000 yang harus mereka keluarkan dan meminta perincian atas dana itu ke pihak sekolah.

Namun, hingga rapat kedua, Senin (21/2/2011) kemarin, di SMPN 19, Kebayoran, Jakarta Selatan, orangtua murid mengaku tuntutan itu juga tidak dijawab oleh pihak sekolah.

"Ini, kan, aneh. Hanya dengan alasan menjaga kewibawaan kepala sekolah mereka tidak memberikan surat edaran," ujar satu satu orangtua murid.