Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim UI Raih Penghargaan Simulasi PBB

Kompas.com - 25/03/2011, 16:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Dyah Ayunico Ramadhani dan Indah Gilang meraih penghargaan "Best Diplomacy Award" pada Harvard World Model United Nations (World MUN) 2011 yang berlangsung di Singapura, 14-18 Maret 2011. Penghargaan itu diberikan kepada delegasi World MUN yang selama konferensi merepresentasikan semangat diplomasi dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dikembangkan berdasarkan sistem Harvard, Harvard World-Mun merupakan simulasi konferensi PBB yang dilakukan di negara yang berbeda setiap tahunnya. Untuk pengembangan sistem tersebut Harvard University bekerjasama dengan universitas tuan rumah.

Tahun ini, dengan jumlah total 2.255 delegasi dari 65 negara dan 266 universitas dari seluruh dunia, konferensi tahun ini dimulai dengan keynote speech dari Menteri Luar Negeri Singapura, George Yeo, dan Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB, Profesor Ibrahim Agboola Gambari. Keduanya menegaskan mengenai tantangan dan prospek yang dihadapi dalam politik internasional.

Adapun Dyah Ayunico Ramadhani adalah mahasiswi tahun keempat S-1 jurusan Hubungan Internasional (HI/2007). Dyah memiliki minat yang besar terhadap diplomasi dan kompleksitas yang ada di dalam PBB.

Mewakili Kesultanan Oman dalam the Organizations of the Islamic Conference (Organisasi Konferensi Islam/OIC), Dyah menghadapi tantangan untuk menjawab permasalah terkini, yakni isu sensor internet di negara-negara Islam dan dampaknya terhadap perkembangan dunia Islam.

"Saya sangat kagum pada bagaimana delegasi dari berbagai wilayah dunia dan latar belakang agama yang berbeda seluruhnya bersatu untuk mewujudkan semangat Islam dalam menanggapi topik tersebut dalam OIC. Isu tersebut sangat relevan dengan perkembangan demokrasi dan Islam sehingga ini merupakan kesempatan yang luar biasa untuk menghasilkan sebuah mekanisme bagi negara-negara muslim untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan sekaligus menggunakannya untuk memberikan manfaat bagi masyarakat muslim," jelasnya.

Dyah, yang juga baru meraih prestasi bagi Indonesia di World University Debating Championships 2011, mengatakan bahwa Model UN merupakan sebuah tantangan tersendiri karena setiap delegasi diminta untuk mewakilkan kepentingan negara tertentu dan mencapai hasil yang sesuai dengan kepentingannya dengan di saat yang sama menjalankan semangat multilateralisme dan pembangunan internasional.

"Saya sangat berharap dapat memperluas exposure MUN dan berbagi pengetahuan dan keterampilan yang saya pelajari kepada orang lain, serta menerapkannya dalam situasi nyata," tambahnya.

Sementara itu, Indah Gilang Pusparani, adalah mahasiswi jurusan HI tahun 2009. Mewakili negara Oman dalam World Trade Organization (WTO/Organisasi Perdagangan Dunia), Indah menuturkan bahwa bukan persoalan mudah untuk memenangkan penghargaan tersebut. Ia mengaku harus berdiplomasi dan bersaing dengan lebih dari 130 mahasiswa di dunia dalam membahas isu hambatan perdagangan komoditas pertanian.

"Saya berlaku sebagai diplomat negara Oman, sebagai negara kecil di Timur Tengah yang mayoritas penduduknya masih bekerja di bidang pertanian dan memiliki cukup cadangan minyak dunia. Oman harus berani menentang dominasi negara besar yang menginginkan proteksionisme perdagangan. Maka, saya harus meyakinkan negara-negara yang memiliki posisi sama untuk beraliansi dan mendorong terciptanya resolusi bersama untuk pasar bebas yang juga adil," kata Indah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com