Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Perlu Diedukasi Menjadi Juru Damai

Kompas.com - 21/09/2011, 12:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi tawuran antarpelajar yang kerap terjadi menimbulkan keprihatinan, salah satunya karena aksi kekerasan itu seolah "diwariskan" sehingga berlangsung terus-menerus. Pendiri Gema Damai Indonesia, Fahira Idris, mengatakan, para pelajar perlu difasilitasi agar mendapatkan edukasi mengenai perdamaian. Menurutnya, konsen pada perdamaian harus diedukasi dan ditanamkan oleh masing-masing individu. Gerakan Gema Damai, kata Fahira, sudah merangkul para pelajar dari sejumlah sekolah di Jakarta.

"Dari juru damai yang kami edukasi, 70 persennya pelajar SMA.Mereka diminta untuk menyuarakan perdamaian di sekolahnya. Kami berharap bisa merangkul lebih banyak pelajar lagi," kata Fahira, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/9/2011).

Gema Damai Indonesia juga akan mengumpulkan komunitas-komunitas di Indonesia untuk bersatu dalam sebuah gerakan Damai Indonesia. Pemimpin-pemimpin komunitas akan diminta untuk menjadi mediator yang mendamaikan jika terjadi konflik di lingkungannya.

"Misalnya, kepala geng anak 6 siapa namanya, alamatnya. Jadi, kalau terjadi sesuatu di komunitas atau daerah mereka, kita akan call mereka untuk mengambil jalan damai supaya jangan sampai jatuh korban. Jadi, ini akan menjadi semacam peace watch di antara komunitas yang ada," paparnya.

Ia berpendapat, tumbuh suburnya komunitas di Indonesia potensial untuk digerakkan dalam menyuarakan perdamaian. "Namun, untuk itu, perlu diedukasi. Kami di Rumah Damai Indonesia memberikan pelatihan perdamaian dengan berbagai level. Mereka akan dilatih bagaimana bernegosiasi dan sebagainya," kata Fahira.

Pada 23 September 2011, akan diadakan pula forum Gema Damai Indonesia yang mengundang perwakilan SMA 6 dan wartawan yang saat ini masih berkonflik. Persoalan antara keduanya terjadi setelah pengeroyokan terhadap sejumlah wartawan oleh siswa SMA 6, Senin lalu. Dengan mempertemukan keduanya, Fahira berharap bisa ditemukan akar persoalan dan solusi damai antara keduanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com