Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur dan Budaya Sekolah Harus Dibangun

Kompas.com - 03/10/2011, 10:49 WIB

SERANG, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan,  program gerakan nasional penuntasan rehabilitasi gedung sekolah, khususnya SD dan SMP, harus segera dilaksanakan. Hal tersebut, jelasnya, sejalan dengan instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang rehabilitasi sekolah dan ruang kelas rusak jenjang SD, SMP, dan sederajat.

Menurut Nuh, rehabilitasi dan pembangunan sekolah sangat terkait erat dengan pembentukan karakter para siswa di sekolah. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk menunda pelaksanaan program tersebut. Diharapkan, dalam waktu satu tahun ke depan sudah tidak ada lagi sekolah rusak.

"Kita bayangkan selama enam tahun adik-adik kita belajar disitu (di SD). Pembentukan karakter sangat dipengaruhi oleh infrastruktur, proses belajar mengajar dan fasilitas lain di sekolah. Sudah saatnya program ini dilaksanakan, dan tidak boleh ditunda-tunda lagi," kata Nuh melalui video teleconference, dalam acara peletakan batu pertama rehabilitasi SDN Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/10/2011).

Budaya Sekolah

Setelah program gerakan nasional penuntasan rehabilitasi gedung sekolah selesai dilaksanakan dan tak ada lagi sekolah rusak, Nuh menekankan, bukan berarti persoalan di dunia pendidikan terselesaikan. Menurutnya, hal lain yang tidak kalah penting dengan pembangunan infrastruktur adalah membangun dan membentuk budaya di sekolah.

"Ada tiga kultur yang harus dibangun di sekolah. Pertama adalah budaya bersih. Kita tanamkan harus betul-betul tanamkan itu kepada para siswa. Karena jika budaya kebersihan sudah melekat, Insya Allah tertular pada pikiran dan hati yang bersih. Bersih lahir dan batin," ujarnya.

Budaya yang kedua, kata Nuh, adalah budaya saling menghargai, menghormati dan hidup harmonis. Budaya ini, menurutnya, harus ditekankan sejak dini agar tidak ada lagi tradisi kekerasan khususnya di lingkungan sekolah.

Yang terakhir adalah budaya keilmuan. Nuh mengimbau agar para tenaga pendidik dapat menanamkan rasa penasaran secara intelektual kepada para siswanya. Menurutnya, hal ini akan menumbuhkan sikap objektif, inovatif, dan produktif kepada para siswa.

"Itu budaya dasar. Tetapi, budaya cinta dan bangga kepada Tanah Air juga tidak boleh dilupakan dan harus menjadi bagian utuh dari tiga budaya tadi," ujarnya.

"Jika infrastruktur dan penanaman budaya tadi sudah selesai, ditambah ketangguhan dan kecerdasan kepala sekolah sebagai pemimpin, maka sekolah bisa jadi tempat penyemaian untuk mempersiapkan generasi 100 tahun Indonesia merdeka," kata Nuh.

Seperti diberitakan, mulai hari ini, Kemdiknas menandai dimulainya gerakan penuntasan rehabilitasi daerah di empat daerah. Ditargetkan, sebelum 2014, perbaikan dan rehabilitasi sekolah rusak akan tuntas seluruhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com