Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM Produksi Alat Konversi Gas Lebih Murah

Kompas.com - 13/01/2012, 18:28 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan hanya PT Dirgantara Indonesia yang bisa membuat alat konversi bahan bakar premium ke gas. Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada kini dapat membuat alat yang harus digunakan kendaraan roda empat agar bisa memakai bahan bakar gas ini.

 

"Kami teman-teman UGM sudah produksi converter kit (perangkat konversi) sendiri," ujar ekonom Universitas Gajah Mada, Anggito Abimanyu, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/1/2012). Harga alat konversi itu pun hanya sekitar Rp 8-10 juta per unit, lebih murah ketimbang alat konversi impor yang rencananya akan didatangkan dari Italia oleh pemerintah yang mencapai Rp 14 juta per unit.

 

Anggito meminta kepada pemerintah agar melihat hasil riset universitas ini dan jangan hanya mengandalkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tidak berkompetensi memproduksi alat konversi. Anggito mengatakan, sampai saat ini belum ada investor ataupun kementerian yang melirik alat konversi gas yang penelitiannya dilakukan selama 3 tahun ini.

 

Ketua Tim Mobil Penelitian Gas UGM Jayan Sentanuhady mengatakan, penyediaan alat konversi gas ini tidak bisa diproduksi oleh satu instansi. Lagi pula, kebutuhannya mendesak jika pemerintah benar-benar mau menerapkan pembatasan BBM bersubsidi dengan pertamax dan bahan bakar gas per 1 April nanti. "Caranya kerja sama saja," ujar Jayan.

 

Selain pembuatan alat konversi itu sendiri, Jayan mengingatkan perlunya pembuatan standar alat maupun standar pemasangan alat. Ia mengatakan, pemerintah bisa meminta bantuan sejumlah universitas untuk menyusun standarnya. "Itulah yang harus disiapkan oleh negara ini. Bisa minta tolong UGM, bisa minta tolong (universitas) lain-lain untuk membuatkan standar-standar itu. Enggak masalah," katanya.

 

Seperti diwartakan, pemerintah rencananya akan melakukan pembatasan BBM bersubsidi dengan mengalihkan konsumsi BBM subsidi ke pertamax dan bahan bakar gas. Alat konversi dibutuhkan untuk mobil yang tadinya berbahan bakar minyak. Sejauh ini, pemerintah mendorong PT Dirgantara Indonesia untuk memproduksi alat konversi gas tersebut. PT DI pun menyanggupi untuk memproduksi dengan kapasitas hingga satu juta unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com