KUDUS, KOMPAS — Sebanyak 80 peneliti muda dari 16 negara akan mengikuti Konferensi Peneliti Muda Forum Kerja Sama Ekonomi Negara-negara Asia Pasifik atau AFSC IV di Semarang, Jawa Tengah, 24-29 April. Dalam pertemuan itu, mereka juga akan berkompetisi menelurkan solusi-solusi baru mengenai masalah energi, terutama menyangkut krisis air dunia.
Ke-16 negara itu di antaranya adalah Australia, Brunei, China, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Taiwan, Vietnam, Swedia, dan Amerika Serikat. Indonesia akan diwakili 16 peneliti muda dari sejumlah SMA sederajat dari Bandung, Sumedang, Bogor, Sukabumi, Pemalang, Kudus, dan Semarang.
Anggota Tim Kerja AFSC 2012 dari Duniaku Pintar, Dolly Andrian, Senin (16/4/2012), di Kudus, Jawa Tengah, mengatakan, AFSC merupakan kegiatan tahunan khusus bagi siswa SMA yang cerdas dan berbakat istimewa. Kegiatan itu dimotori Universitas Kyungnam di Korea Selatan.
Tema tahun ini ”Science of Water” dengan harapan para peneliti muda mampu menangkap persoalan krisis air dunia dan memberikan solusinya dalam bentuk penelitian.
Kudus akan menurunkan empat siswa. Faza Laili Husna, siswi SMAN 2 Kudus, meneliti tentang manfaat tanaman sanseviera sebagai filter pengurang emisi gas buang pada knalpot sepeda motor. Mohammad Ridho, siswa SMA 1 Kudus, membuat program komputer metode pembuatan layang-layang aerodinamik. Adapun Adhi Setyo Nugroho, rekan satu sekolah Ridho, membuat minyak pengganti minyak tanah dari hasil penyulingan pembakaran sandal jepit. Adapun Asmaul Karimah, siswi MA NU Banat Kudus, membuat tepung dari biji mangga. (HEN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.