Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duh... Guru ini Dipecat karena Ingin Lanjutkan Studi!

Kompas.com - 01/06/2012, 12:17 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sungguh sial nasib Ahmad Ghazali. Alih-alih ingin meningkatkan kompetensinya sebagai seorang guru, ia malah dipecat oleh kepala sekolah di tempatnya mengajar.

Ahmad Ghazali adalah guru PNS dari Kementerian Agama (Kemenag) yang diperbantukan untuk mengajar mata pelajaran pendidikan Agama di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Muallimien Muhammadiyah, Tebet Timur, Jakarta Selatan. Namun, Selasa (29/5/2012) lalu, kepala sekolah di tempatnya mengajar, Erni Juanita, secara resmi mengeluarkan surat keputusan (SK) tentang pengembalian Ghazali kepada Kementerian Agama.

Menurut Ghazali, SK pengembalian yang dibuat secara sepihak itu merupakan bentuk pemecatan secara halus kepada dirinya.

"SK itu dibuat sepihak, kata-katanya dikembalikan, itu kan memecat secara halus," kata Ghazali kepada Kompas.com, Jumat (1/6/2012) di Jakarta.

Dia menjelaskan, semua permasalahan yang menimpa dirinya ini bermula ketika ia bermaksud mengajukan surat izin belajar (SIB). Ghazali mengajukan SIB tersebut untuk melanjutkan studi S-3 di UIN Syarif Hidayatullah.

Akan tetapi, entah atas dasar apa, kepala sekolah tidak pernah bersedia menandatangani SIB tersebut. Sejatinya, SIB diperlukan oleh seluruh guru PNS yang akan melanjutkan studi dalam rangka peningkatan kompetensi. Bilamana terjadi kekurangan waktu minimal mengajar, maka SIB itu dapat digunakan untuk memperoleh keringanan.

"Padahal, saya melanjutkan sekolah pakai uang sendiri. SIB itu kan hanya prosedural, sebagai pengantar sebelum saya mengajukan surat yang sama kepada Kemenag," ucapnya.

Sampai saat ini, Ghazali belum mendapatkan penjelasan realistis terkait pemecatan dirinya. Bahkan, kata dia, kepala sekolah tidak pernah bersikap kooperatif menanggapi permasalahan ini.

Hal itu terbukti dengan tidak digubrisnya empat surat pemanggilan yang dilayangkan oleh Lembaga Advokasi Pendidikan. Padahal, agenda dari semua pemanggilan itu hanyalah audiensi dan klarifikasi tentang masalah yang terjadi.

"Silakan ditanya, jam mengajar saya 100 persen, dan saya tidak pernah membuat masalah. Tapi, kenapa ibu kepala seperti ini, tidak kooperatif dan menghindar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com