Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajak Siswa Berkreasi Demi Cinta Indonesia

Kompas.com - 30/10/2012, 15:52 WIB
Ali Sobri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nuansa Indonesia terasa begitu kental saat memasuki lingkungan sekolah. Masih dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, siang itu, suasana di dalamnya sangat Indonesia.

Belum apa-apa, pengunjung yang memasuki area kelas 8-9 SMP HighScope Indonesia sudah disuguhkan makanan khas tradisional Indonesia. Kelas lain memamerkan pariwisata dan kekayaan budaya seperti miniatur Candi Borobudur, rumah adat Bali, tarian tradisional Saman dari Aceh, cerita rakyat dan permainan tradisional Indonesia.

Semuanya disajikan dalam Student Exhibition di Sekolah HighScope Indonesia, Senin (29/10/2012). Sebagai rangkaian kegiatan 'Cinta Indonesia', pameran proyek siswa mulai dari TK, SD, SMP dan SMA itu pun menjadi puncak peringatan hari Raya Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus lalu sampai dengan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober kemarin. Bahkan, semangat cinta Indonesia itu pun akan diteruskan di lingkungan sekolah setiap hari Kamis.

"Melalui acara ini, kita ingin show-off, menunjukkan kekayaan budaya kita, potensi Indonesia, bahkan sumber daya manusia yang ternyata tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain," kata Kepala SMP HighScope Indonesia, Etika Hia, di sela pameran bertajuk Cinta Indonesia itu.

Melalui kegiatan yang kreatif ini, Eka berharap para siswa tergugah rasa cinta dan bangga mengenal negerinya. Para siswa telah dibekali pengetahuan soal nasionalisme oleh pakar-pakar khusus anak yang diundang. Siswa kemudian didorong untuk menggali potensi daerah di Indonesia, mempelajari, menikmati, memilikinya, lalu memperkenalkan kembali kepada publik.

"Dari sini, harapan kami, kesadaran anak-anak untuk membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan yang banyak akan tertanam, juga dengan kecintaan mereka terhadap negerinya akan membuat mereka mau kembali dan menyumbang sesuatu untuk Indonesia," kata Eka.

"Mereka sendiri yang menggali informasi sesuai minatnya. Mereka juga diajarkan untuk bersinggungan langsung dengan publik, makanya ada proyek seperti ini, mereka yang memamerkannya dengan pemanfaatan teknologi yang mereka pahami, tapi esensi pun tetap dapat mereka tangkap," tuturnya lagi.

Lihat saja, para siswa tampak bersukacita membawakan beragam bentuk kebudayaan, mulai dari lagu nasional dan daerah, menari, mendalang sampai mengenalkan produk tradisional Indonesia, seperti kuliner, anyaman dan wayang.

Seperti yang dilakukan Citta dan Puja, dua siswi kelas 8-9 C ini memilih untuk menyajikan proyek makanan khas tradisional dari Palembang, yaitu Es Kacang Merah. Melalui proyek wisata boga ini, mereka belajar sejarah dan cara pembuatan minuman tersebut.

"Minuman sederhana ini rasanya enak, tapi belum banyak yang mengenalnya. Ini kan salah satu kekayaan Indonesia, makanya kami mencoba menggali dan mempelajarinya, kemudian memperkanalkannya juga," ungkap Citta.

Lain lagi dengan Fabian dan teman-temannya dari kelas 8-9 B. Melalui proyek Museum Legenda Indonesia, kelasnya memamerkan ragam cerita rakyat. Mereka pun menuturkan kisah dan tampilan tokoh-tokoh di dalamnya.

"Budaya Indonesia itu tidak diketahui anak muda sekarang. Dari cerita rakyat ini, kita jadi tahu pesan sekaligus peninggalan budaya yang dimiliki Indonesia. Biar kita juga tidak terlalu mengekspos budaya luar," katanya.

"Kalau aku bangga sama tarian Indonesia, karena Indonesia itu kreatif. Dari gerak tarian itu banyak hal yang bisa kita pelajari," ungkap Salma, siswa kelas 4-5 SD Highscope saat memamerkan proyek tarian Saman dari Aceh.

Siswa lainnya ada yang terlibat dalam pembuatan film dokumenter sejarah, tarian tradisional, pementasan wayang, nyanyian tradisional, kegiatan membatik, dan pameran tokoh inspirasi Indonesia berprestasi dan presentasi Cinta Indonesia lainnya.

Proyek Cinta Indonesia diharapkan dapat menyadarkan siswa untuk berjuang di era globalisasi dengan tetap memegang teguh nilai nasionalisme dan nilai kearifan lokal nusantara.

"Semangatnya supaya menjadikan Indonesia lebih baik ke depan, tidak hanya di dalam negeri tetapi di kancah internasional, cita cita itu diwujudkan dari sekarang. Untuk membangun Indonesia ke depan," tutup Kepala Sekolah Eka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com